- Neraca dagang merekam surplus USD 4,1 miliar pada bulan Juni, sedikit lebih rendah dibandingkan USD 4,3 miliar pada Mei dikarenakan kontraksi dalam ekspor (-4,78% MoM) serta impor (-4,82% MoM).
- Ekspor CPO bertumbuh 27,03% MoM, sebagian dipicu oleh normalisasi harga; sedangkan ekspor batu bara serta logam menurun.
- Impor bahan baku dan barang modal menurun paling tajam secara bulanan. Akan tetapi, laju pertumbuhan tahunan barang modal justru terakselerasi.
- Surplus dagang berpotensi turun pada semester 2 seiring tarif AS dan penurunan harga komoditas menekan ekspor, sedangkan impor masih bertumbuh karena pemulihan belanja rumah tangga dan pemerintah. Meskipun begitu, kami masih memprediksikan defisit neraca berjalan sebesar 1% PDB.