- Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 6%, didorong oleh perubahan drastis dalam sentimen pasar global akibat kemenangan total Donald Trump dalam pemilu AS.
- Kebijakan tarif dan deportasi masal Trump dapat meningkatkan tingkat inflasi AS dan/atau memperkuat Dollar, yang sama-sama merugikan Indonesia.
- Rupiah bertahan relatif baik terhadap "Trump trade" sejauh ini, berkat intervensi BI di pasar valas dan penerbitan neto SRBI.
- Mengingat ketatnya likuiditas di pasar Indonesia dan global, pemerintah mungkin terpaksa mencari strategi "kreatif" untuk mendanai belanja, seperti pembentukan SWF Danantara dan pengampunan pajak ronde ketiga.