- PDB Indonesia tumbuh 5,72% YoY pada Q3-2022. Ekspor terus memberikan kontribusi yang cukup besar bagi angka pertumbuhan ekonomi. Namun, perlambatan ekonomi global ditambah permintaan impor yang masih relatif bertahan akan semakin mengikis kontribusi ekspor pada periode mendatang.
- Konsumsi rumah tangga tampak cukup kuat seiring pemulihan mobilitas yang berlanjut dan dampak kenaikan harga BBM subsidi yang belum terlalu dirasakan pada Q3-2022 kemarin. Akan tetapi, permintaan dapat ternomalisasi pada periode mendatang mengingat penurunan likuiditas di masyarakat dan eskalasi tekanan inflasi yang memperlemah keyakinan konsumen.
- Likuiditas sektor usaha yang masih terjaga serta berlanjutnya proyek pembangunan pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lewat investasi aset tetap. Akan tetapi, pelemahan nilai Rupiah dapat mempersulit realisasi investasi pada periode mendatang.