- Inflasi pada Mei 2022 mencapai 3,55% YoY (0,40% MoM), naik lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, angka ini cukup mengejutkan mengingat pola disinflasioner yang sering kali muncul setelah dampak musiman mereda. Inflasi beberapa item seperti transportasi dan bahan pangan masih cukup panas meskipun permintaan mereda.
- Bahan pangan tetap menjadi pendorong utama inflasi di bulan Mei, terutama pada makanan dengan komponen impor yang lebih tinggi. Tekanan inflasi bahan pangan di jangka pendek masih cukup kuat mengingat suplai pupuk yang belum pulih serta tren kebijakan proteksionis di beberapa negara produsen makanan.
- Kenaikan anggaran subsidi energi meredam sebagian tekanan inflasi jangka pendek. Namun, inflasi di jangka pendek masih akan cukup terasa mengingat produsen akan semakin banyak membebankan kelebihan biaya produksi kepada konsumen seiring pulihnya permintaan dan penguatan nilai dolar AS yang semakin menekan marjin.