01 Apr 2021 | News & Feature

Inflasi Maret 2021: Pemulihan Ekonomi RI Belum Stabil

  • Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia naik 0,08 MoM (+1,37% YoY) pada Maret 2021, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga pangan seiring dengan semakin dekatnya Bulan Ramadhan.
  • Inflasi inti kembali menunjukkan perlambatan yang signifikan bulan lalu (+1,21% YoY vs 1,53% YoY di Februari), kembali mengonfirmasi masih lemahnya permintaan domestik.
  • Meski demikian, di periode yang sama Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur mencatkan ekspansi terbesar sejak mulainya pandemi (53,2 vs 50,9 di Februari). Sinyal yang mixed ini menggambarkan pemulihan ekonomi Indonesia yang belum stabil.
  • Dibandingkan sejumlah negara lainnya, inflasi Indonesia relatif lebih lunak. Hal ini dapat berdampak positif pada aliran modal masuk ke Indonesia. Namun, moderatnya tingkat inflasi tidak berkorelasi kuat dengan pergerakan nilai tukar rupiah, sehingga menandakan sentimen pasar global (misal ekspektasi kebijakan The Fed) menjadi faktor yang lebih dominan dalam memengaruhi arus modal asing.
  • Risiko dari sisi penawaran (terutama dari kenaikan harga minyak mentah) menjadi faktor yang berpotensi mengerek tingkat inflasi Indonesia.