- Inflasi global yang tinggi saat ini masih bisa berlanjut untuk beberapa kuartal ke depan, dan bisa berujung pada perlambatan ekonomi akibat penurunan daya beli/permintaan global.
- Tapi kondisi saat ini belum tentu mengarah ke stagflasi (stagnasi + inflasi) berkepanjangan seperti era 1970-an, kecuali jika posisi tawar pekerja global meningkat signifikan berkat tren WFH dan ekonomi digital.
- Untuk saat ini, inflasi belum jadi alasan kuat untuk the Fed mempercepat timeline pengetatan kebijakannya lebih dari yang sudah priced-in saat ini (liftoff di akhir 2022, kenaikan 2-3 kali hingga akhir 2023).
- Kenaikan suku bunga ini juga masih akan lebih lambat dibandingkan inflasi, di mana suku bunga riil negatif ini dapat meringankan beban utang pemerintah AS sekaligus menyokong kinerja Rupiah terhadap USD untuk jangka menengah.