22 Mei 2025 | News & Feature

Neraca pembayaran: Beberapa hal positif dibalik kelongsoran posisi neraca pembayaran

  • Indonesia mencatat defisit neraca pembayaran (BoP) sebesar USD 0,78 miliar pada Q1-2025, turun jauh dibandingkan surplus USD 7,21 miliar pada kuartal sebelumnya. Penurunan BoP yang tajam disebabkan oleh penurunan posisi neraca keuangan (-0,10% PDB), sedangkan defisit neraca berjalan pulih menjadi sebesar 0,05% PDB akibat penurunan impor.
  • Penempatan kas dan tabungan sektor swasta di luar negeri dan penurunan penarikan utang oleh sektor publik menjelaskan penurunan neraca keuangan, namun tren ini dapat berbalik pada kuartal mendatang mengingat pemerintah mulai mencari pembiayaan dari kreditor global.
  • Harga barang impor yang lebih tinggi akibat pelemahan nilai tukar Rupiah membantu pemulihan posisi neraca berjalan Indonesia. Namun, tren pemulihan kemungkinan tidak bertahan lama akibat pola musiman lonjakan pembayaran ke luar negeri di tengah tahun.