- Investasi langsung tumbuh 9,7% YoY (USD 28,8 miliar) pada Q1-25, melambat dari 22,3% YoY di Q4, terutama disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan PMA (5,6% YoY), sementara pertumbuhan PMDN (dalam IDR) justru meningkat 19,1% YoY.
- Sebagian besar pertumbuhan PMDN berasal dari sektor tersier, terutama transportasi dan pergudangan (sekitar USD 3 miliar), didorong oleh tren digitalisasi.
- PMA dan PMDN di sektor terkait komoditas (khususnya pengolahan logam) tetap solid, meskipun terdapat downside risk jangka panjang.
- PMDN di sektor manufaktur turun tajam, terutama di subsektor kayu (-76,7% YoY), kertas (-43,1% YoY), serta makanan dan minuman (-25,4% YoY). Sebaliknya, PMA di sektor manufaktur meningkat, terutama di industri barang kulit dan alas kaki (189,8% YoY).
- Ketidakpastian kebijakan tarif AS berpotensi menahan laju investasi hingga terdapat kejelasan lebih lanjut mengenai strategi jangka panjang pemerintahan Trump.