21 Jan 2025 | News & Feature

Outlook Ekonomi Global 2025: Secercah harapan di balik awan gelap

  • Tingginya suku bunga di AS (dan penguatan USD) masih menjadi risiko bagi perekonomian global, mengingat ekspektasi kenaikan penerbitan surat utang pemerintah AS. Selain itu, momentum pertumbuhan yang berkelanjutan dan kembalinya tekanan inflasi akibat kebijakan pemerintah AS dapat membatasi ruang bagi The Fed untuk memotong suku bunga.
  • Pemerintah Tiongkok kemungkinan akan meneruskan intervensi fiskal mengingat kondisi sektor properti dan keuangan Tiongkok yang belum stabil. Namun intervensi fiskal lebih lanjut belum tentu signifikan dalam mendorong tingkat permintaan agregat di Tiongkok sehingga sektor manufaktur Tiongkok kemungkinan akan terus bergantung pada pasar ekspor untuk menjaga momentum pertumbuhan.
  • Kompetisi melawan barang impor Tiongkok yang masih berlanjut menandakan potensi pemulihan manufaktur global yang terbatas. Prospek aktivitas manufaktur global yang tidak pasti berdampak negatif pada harga komoditas, meskipun risiko lonjakan harga akibat gangguan pasokan bagi beberapa komoditas tertentu tetap perlu diperhatikan.
  • Kombinasi suku bunga global yang masih tinggi dan harga komoditas yang stagnan menyoroti kondisi eksternal yang tidak ideal bagi perekonomian Indonesia pada 2025, yang dapat memaksa Indonesia untuk semakin bergantung pada pasar domestik untuk menjaga momentum pertumbuhan.