- BI memotong suku bunga menjadi 5,75% akibat kekhawatiran mengenai prospek pertumbuhan yang melemah, walaupun sentimen pasar global memburuk.
- Penurunan suku bunga riil dapat meningkatkan likuiditas dan permintaan sektor swasta, tetapi berisiko melebarkan defisit neraca berjalan dan melemahkan Rupiah.
- BI perlu menavigasi antara risiko spiral disinflasi ataupun depresiasi, sehingga kebijakan moneter perlu lebih taktis.
- Peningkatan durasi minimum repatriasi devisa hasil ekspor (DHE) dari 3 menjadi 12 bulan dapat menambah cadangan devisa BI untuk menangani risiko depresiasi yang terlalu tajam.
- Peningkatan likuiditas domestik dan pembelian oleh BI di pasar sekunder dapat menurunkan volatilitas pasar SBN, yang penting di tengah beban bunga utang yang besar dan tekanan di pasar obligasi global.