- Acuan kebijakan Fed makin ketat (hanya satu kali pemotongan suku bunga tahun ini), tapi reaksi pasar cukup positif berkat penurunan inflasi AS bulan Mei.
- Kami masih belum yakin bahwa inflasi AS akan turun cukup cepat untuk memungkinkan Fed memotong suku bunga lebih awal, mengingat inflasi ”supercore” yang masih tinggi dan ketatnya pasar tenaga AS sehingga kenaikan upah masih relatif kuat.
- Agar Fed bisa pangkas suku bunga tahun ini, angka pengangguran AS harus meningkat cepat, padahal pasar saat ini terlihat cukup optimis bahwa belum akan ada ”hard landing”.
- US Dollar kemungkinan masih akan relatif kuat dan fluktuatif, sehingga upaya BI menjaga Rupiah lebih rumit terutama di tengah pelebaran gap simpanan vs. investasi.
- BI mungkin naikkan suku bunga 25 bps tahun ini, tapi waktu kenaikannya sulit dipastikan. Momentum pertumbuhan yang melambat, ekspektasi pemotongan Fed rate di masa depan, dan adanya strategi alternatif (penerbitan SRBI dan intervensi valas) akan menjadikan BI lebih enggan menaikkan suku bunga di luar dari periode tekanan yang ekstrim.