- PDB Indonesia tumbuh 5,01% YoY pada Q1-2022. Sektor eksternal menjadi komponen yang paling solid dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, sedangkan peningkatan optimisme masyarakat turut memberikan momentum pertumbuhan konsumsi dan investasi.
- Pertumbuhan konsumsi sepanjang Q1-2022 banyak didorong oleh kenaikan konsumsi barang non-esensial. Namun, pola pertumbuhan ini justru lebih sensitif terhadap inflasi mengingat kenaikan harga kebutuhan pokok akan membatasi pengeluaran untuk barang diluar kebutuhan primer.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih banyak terbantu oleh tingginya harga komoditas. Namun, resiko stagflasi global dapat membatasi momentum pertumbuhan dari sisi ekspor. Kebijakan windfall tax progresif dapat menjadi solusi dalam memperpanjang momentum pertumbuhan yang diperoleh dari surplus perdagangan, sembari menjadi sumber dana bagi program yang akan diperlukan untuk melindungi konsumen dari beban inflasi global.