Di era digital saat ini, melindungi data pribadi menjadi sebuah keharusan karena data pribadi bisa disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti penipu dan hacker.
Apalagi, data pribadi sering digunakan dalam berbagai aktivitas online seperti mendaftar aplikasi, transaksi mobile banking, transaksi e-commerce,[1] membayar pinjaman melalui aplikasi, dan banyak lagi.
Contoh data pribadi yang dimaksud adalah:
- Data identitas, seperti nama lengkap, nomor identitas (seperti: KTP atau paspor), alamat, tempat lahir, tanggal lahir, serta nama ibu kandung.
- Data keuangan, seperti nomor rekening bank, kartu kredit, atau detail transaksi keuangan.
- Data biometrik atau data yang berasal dari pengukuran biologis manusia, seperti sidik jari, pemindaian iris mata, atau pengenalan wajah.
Cara Melindungi Data Pribadi
Berikut ini beberapa tips untuk melindungi data pribadimu, agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
1. Buat Password yang Kuat
Saat membuat password, jangan menggunakan kata atau angka yang mudah diketahui oleh orang lain, seperti tanggal ulang tahun. Pilih kombinasi huruf kecil dan huruf besar, angka, dan simbol, lalu ubahlah secara berkala.
Lebih baik membuat password yang unik daripada menggunakan yang sama di berbagai situs.
2. Jangan Overshare Hal Pribadi di Media Sosial
Hal ini dapat membahayakan data pribadimu. Bijaklah dalam menggunakan sosial media dengan lebih berhati-hati jika ingin mengunggah lokasi, kota asal, ulang tahun, atau detail pribadi lainnya. Periksa pengaturan privasi agar tahu siapa saja yang bisa melihat unggahan.
3. Hati-Hati Saat Gunakan Wifi Gratis
Sebagian besar jaringan Wifi publik gratis hanya memiliki sedikit sekali langkah-langkah keamanan sehingga pengguna jaringan yang sama dapat dengan mudah mengakses aktivitas orang lain.
Lebih baik tunggu hingga berada di rumah atau gunakan jaringan yang aman, khususnya jika ingin menggunakan layanan perbankan dan kartu kredit.
4. Jangan Sembarang Buka Link dan Attachment
Hacker sangat licik dan sering membuat penipuan phishing lewat link atau attachment agar terlihat seperti sedang melakukan komunikasi yang sah dengan pihak bank, perusahaan utilitas, atau entitas korporat lainnya.
Jika mendapatkan link atau attachment yang mencurigakan jangan langsung klik dan coba periksa sumbernya.
5. Periksa Keamanan Situs yang Dikunjungi
Sebelum memasukkan data pribadimu ke dalam sebuah situs web, lihatlah bagian alamatnya. Jika ada simbol gembok dan URL dimulai dengan “https”, itu artinya situs aman.
Selain itu, ada beberapa cara lain untuk menentukan situs dapat dipercaya, seperti kebijakan privasi situs web, informasi kontak, atau segel “terverifikasi aman”.
6. Jangan Sembarangan Unduh Aplikasi
Aplikasi yang diunduh dari sumber yang tidak terpercaya bisa mengandung malware yang dapat mencuri data pribadi.
Pastikan untuk mengunduh aplikasi hanya dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store, lalu periksa izin yang diminta oleh aplikasi sebelum mengunduhnya.
7. Update Software secara Berkala
Ini adalah cara lain untuk melindungi data pribadimu karena saat melakukan update software biasanya sudah mencakup perbaikan keamanan yang melindungi dari ancaman baru.
Jangan abaikan pemberitahuan untuk memperbarui software, baik di komputer, smartphone, atau aplikasi yang digunakan, termasuk aplikasi antivirus, anti-spyware, dan firewall.
Jika merasa ada hal mencurigakan, apalagi yang berhubungan sama data perbankan, jangan ragu untuk hubungi kontak resmi BCA melalui:
- Aplikasi haloBCA download dari PlayStore/App Store atau Halo BCA 1500888 (tidak ada awalan 021, +62 atau apapun)
- Whatsapp Bank BCA 08111500998 (centang biru di samping nama akun)
- Media sosial resmi BCA, cek di bca.id/socialmedia.
Selalu lindungi data pribadimu di mana dan kapan saja, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.