Ada banyak sebutan untuk oknum yang melakukan kejahatan penipuan perbankan seperti fraudster, scammer, hacker dan lainnya. Mereka adalah orang atau kelompok yang melakukan kecurangan dengan melakukan aktivitas ilegal untuk memperoleh keuntungan pribadi. Aksi kejahatan yang dilakukan bisa terjadi di mana pun baik, salah satunya instansi perbankan.
Perkembangan teknologi membuka celah untuk sekelompok orang yang terpicu untuk melakukan aksi cyber crime. Kecurangan yang dilakukan juga beragam seperti data breach, phising, skimming, carding, dan lain sebagainya.
Hal-hal yang dilakukan penipu bisa jadi hal-hal kecil yang tidak disadari oleh korbannya, tapi akan memberikan dampak kerugian besar kedepannya. Maka dari itu, kita harus selalu waspada dan mengenali ciri-ciri penipu agar dapat terhindar jika terpapar modus penipuan.
Ciri-Ciri Penipu Modus Perbankan
Berikut merupakan ciri-ciri penipu modus perbankan BCA:
1. Mengaku sebagai pihak resmi BCA
Agar aksi kejahatan meyakinkan, penipu biasanya akan berpura-pura mengaku sebagai pihak resmi BCA. Caranya bermacam seperti membuat akun media sosial palsu yang menyerupai akun resmi BCA atau melakukan panggilan telepon dengan nomor menyerupai nomor resmi BCA. Penipu akan mengaku sebagai customer service atau pihak resmi bank. Untuk itu, penting untuk selalu memastikan informasi yang didapat berasal dari akun atau kontak resmi BCA. Jangan mudah percaya jika ada oknum yang mengaku-ngaku sebagai pihak resmi BCA namun bertindak mencurigakan.
2. Melakukan manipulasi psikologis (social engineering)
Social engineering adalah salah satu metode yang digunakan penipu dengan cara memanipulasi psikologis korban agar terpancing untuk mengikuti keinginan penipu. Biasanya, penipu akan memandu korban untuk melakukan arahan sesuai perintah penipu, seperti mengisi link yang meminta data pribadi. Salah satu contohnya, adalah dengan menimbulkan kepanikan adanya transaksi mencurigakan yang membuat korban tidak berpikir panjang sehingga penipu memanfaatkan kondisi tersebut untuk menawarkan bantuan dan memandu korban memberikan data pribadi perbankan.
Contoh lain, penipu memberikan rasa senang dengan iming-iming hadiah. Agar korban semakin mudah terpancing, penipu juga biasanya menawarkan program khusus dari BCA dan memberikan tawaran menggiurkan seperti program khusus, voucher diskon, hadiah, cashback, promo dan lainnya. Dengan cara ini, korban akan terpancing dan penipu melanjutkan aksi untuk meminta data-data pribadi untuk meretas akun rekening milik korban.
3. Meminta data pribadi rahasia dari rekening dan kartu ATM
Umumnya, oknum penipu melakukan modus penipuan perbankan yang bertujuan untuk mengambil alih akun rekening, mencuri saldo rekening nasabah hingga melakukan transaksi ilegal di luar sepengetahuan pemilik rekening. Namun, untuk melakukan aksi tersebut, dibutuhkan data-data pribadi perbankan korban untuk dapat mengakses hal tersebut. Jadi, jika kamu menemukan oknum yang meminta data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, CVV/CVC, Appli 1 & 2 KeyBCA, dan lainnya, patut dicurigai bahwa itu adalah oknum penipu.
Baca juga: Awas Modus Penipuan Terkini Lakukan 3 Hal Ini
Kejahatan atau penipuan online memang menjadi sesuatu yang sulit dihindari bahkan disadari. Untuk itu, kita harus selalu waspada serta menjaga kerahasiaan data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia.
Jika kamu merasa terkena modus penipuan mengatasnamakan BCA, segera hubungi Halo BCA di nomor 1500888 (tanpa awalan apapun), Whatsapp Bank BCA 08111500998 (centang biru) atau aplikasi haloBCA untuk mengamankan akun perbankan kamu. Selalu cari tahu biar aman di bca.co.id/awasmodus.
Share informasi ini ke teman atau kerabatmu supaya mereka juga terhindar dari modus penipuan ya, GoodFriends!