2025-02-10 | #AwasModus

Tips Menghindari Lowongan Kerja Palsu yang Mengincar Data Pribadi

Saat ini, berbagai lowongan kerja (loker) berseliweran di internet, seperti di job portal, media sosial, email, dan broadcast message via aplikasi chat. Namun, kemudahan ini bisa menjadi pisau bermata dua lho.

Pasalnya, tak sedikit oknum penipu yang memanfaatkan kelengahan para pencari kerja untuk mencari keuntungan. Jadi, selalu waspada dengan lowongan kerja yang kamu temui di internet, ya.

Ciri-Ciri “Loker” Palsu

Bukannya dapat kerja, malah kehilangan dana. Itu kemungkinan yang bakal terjadi kalau kita tertipu oleh lowongan kerja palsu. Berikut adalah beberapa ciri lowongan kerja palsu yang wajib kamu ketahui.

  • Syarat Terlalu Mudah
  • Untuk mencari kandidat terpilih, recruiter tak mungkin memberikan syarat terlalu mudah. Sering malah dengan janji-janji berupa seleksi yang super gampang. Kalau ketemu iming-iming seperti ini, skip!

  • Tawaran Gaji Tak Masuk Akal
  • Semua orang ingin gaji yang besar. Sayangnya, hal ini juga bisa dimanfaatkan oleh oknum penipu untuk mengelabui pelamar kerja dengan mencantumkan besaran gaji yang tak masuk akal.

  • Format Asal-asalan
  • Coba cermati dengan baik informasi “loker” yang kamu temukan. Jika formatnya terkesan ngasal, dengan tata bahasa tak beraturan dan kata-kata yang bombastis, serta sumber tak jelas, kamu harus curiga. Big No!

Syarat yang super mudah dan tawaran gaji yang tak masuk akal di atas bisa membuat siapa pun tertarik, iya kan? Padahal, di balik itu sudah pasti ada modus yang berbahaya. Pelamar akan diminta data pribadi perbankan seperti Nomor Kartu ATM, Kode OTP, CVV/CVC, beserta password-nya. Untuk apa semua data pribadi itu? Tentu saja untuk menguras isi saldo rekeningmu.

Tips Menghindari Lowongan Kerja Palsu

Ciri-ciri sudah kita ketahui, saatnya kita bahas tips-tips terhindar dari modus lowongan kerja palsu.

Cek Kredibilitas Perusahaan

Lowongan kerja selalu mencantumkan perusahaan yang membuka lowongan. Lakukan riset kecil-kecilan, seperti cari alamat perusahaan, kantor perusahaan, situs resmi perusahaan, sampai bergerak di bidang apa perusahaan tersebut.

Bagaimana jika ternyata perusahaan itu memang tak jelas? Tak punya kantor? Beralamat fiktif? Tak perlu pikir panjang. Abaikan saja lowongan kerja tersebut.

Waspada Saat Dihubungi saat Komunikasi Langsung

Membuka lowongan kerja adalah aktivitas formal dan profesional. Baik pelamar maupun recruiter umumnya berkomunikasi melalui email. Namun, tidak jarang juga perekrut yang melakukan komunikasi melalui chat atau media sosial dan memanfaatkan celah untuk melakukan aksi penipuan.

Makanya, perlu diwaspadai karena hal ini juga berisiko. Misalnya, risiko pencurian data pribadi dengan modus baiting, yaitu trik memanfaatkan rasa senang atau rasa ingin tahu alami seseorang untuk membujuknya agar memberitahukan data penting kepada penipu.

Jangan Berikan Data Pribadi Perbankan

Ya, dalam proses melamar kerja biasanya ada syarat untuk menginformasikan data pribadi. Seperti tempat dan tanggal lahir, domisili, nomor telepon, dan curriculum vitae. Selama pemberi kerjanya kredibel dan asli semua itu tak ada masalah.

Akan tetapi, bila di dalam syaratnya ada juga kewajiban untuk menginformasikan Nomor Kartu ATM, Kode OTP, CVV/CVC, dan password internet banking, itu yang jadi masalah. Karena dapat dipastikan ini adalah modus penipuan.

So, dengan cara apa pun modus penipu yang berpura-pura sebagai recruiter meyakinkanmu untuk melampirkan data pribadi perbankan, tolak dengan tegas! Kalau mereka semakin mengganggu, misalnya sudah memaksa melalui chat, lebih baik langsung blokir saja. 

Cari kerja memang mudah, namun tetap tak boleh gegabah. Selalu pastikan info yang kamu terima berasal dari sumber terpercaya. Semoga ciri-ciri beserta tips menghindari lowongan kerja palsu di atas bermanfaat buat kamu semua ya. #AwasModus