Regulasi pemerintah saat ini sudah mulai menerapkan kebijakan agar masyarakat dapat bekerja kembali dengan pola seperti sedia kala. Oleh karena itu, pola kerja Work From Office (WFO) sudah kembali diterapkan.
WFO merupakan akronim dari Work From Office. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan konsep bekerja dari kantor.
Berdasarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, meski tengah pandemi ada beberapa sektor usaha diizinkan untuk tetap beroperasi menjalankan usahanya.
Dengan mulai beroperasinya beberapa sektor usaha, maka konsep kerja WFO kembali diterapkan.
WFH vs WFO, Pilih Mana?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2020 oleh McKinsey, data hasil riset menunjukkan bahwa 80% pekerja lebih menyukai sistem kerja WFH dan 20% lainnya lebih menyukai WFO.
Disamping itu, sebesar 41% pekerja merasa lebih produktif saat WFH dan 28% merasa bahwa produktivitas kerja sama besar, meskipun sistem kerja WFH ataupun WFO.
Para pekerja ini menyebutkan bahwa mereka tidak perlu melakukan perjalanan panjang ke kantor, tidak mengalami stres akibat macet di jalan, sehingga merasa lebih segar untuk bekerja.
Pekerja yang memilih WFH juga merasa lebih fleksibel dan memiliki hidup yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan rumah tangga.
Dari sisi manajemen perusahaan dapat turut menikmati keuntungan karena memiliki sumber daya manusia yang tidak terkendala lokasi dan dapat bekerja dari manapun secara fleksibel. Beban biaya operasional juga berkurang dengan diterapkannya sistem WFH. Oleh karena itu, sistem kerja WFH saat ini juga masih diterapkan oleh beberapa perusahaan yang lebih fleksibel dalam proses bisnisnya.
Di sisi lain, 31% pekerja justru merasa lebih produktif saat WFO dibandingkan saat WFH rata-rata disebabkan karena banyak gangguan saat bekerja di rumah.
Hal ini karena sebagian besar pekerja yang telah berkeluarga akan merasa kesulitan menyelesaikan pekerjaan karena harus merawat anak dan berbagai keperluan rumah tangga lainnya.
Banyak pekerja yang memilih WFO lebih nyaman karena di rumah tidak memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk menunjang pekerjaan, seperti ruangan dan meja khusus untuk bekerja. Oleh karena itu, banyak instansi atau perusahaan yang memilih untuk kembali menerapkan WFO.
Bagaimana Tips Mengatur Keuangan saat Kembali WFO?
Dengan kembalinya pola kerja WFO, tentunya banyak pengeluaran yang harus kembali diadaptasi.
Pengeluaran keuangan untuk transportasi, konsumsi, dan sebagainya tentu berbeda apabila dibandingkan saat bekerja dengan sistem WFH. Berikut beberapa tips mengatur keuangan yang dapat diterapkan saat kembali WFO:
1. Siapkan Pos-Pos Keuangan
Pastinya butuh untuk beradaptasi terkait pengeluaran saat kembali WFO. Untuk itu, sebaiknya hitung ulang berapa biaya transportasi, dana kesehatan, dan makan siang di kantor.
Sesekali perlu membuat alokasi dana untuk kebutuhan hiburan, seperti jalan-jalan atau memberi segelas kopi untuk melepas penat karena WFO.
2. Kurangi Pengeluaran Konsumtif
Saat kembali WFO, sebaiknya kamu harus mengurangi pengeluaran yang bersifat konsumtif, misalnya pada biaya makan.
Selain meminimalisir kontak dengan orang lain di tengah pandemi, membawa makanan dari rumah bisa menghemat biaya makan siang. Membawa makanan dari rumah juga akan membantu dalam mengontrol asupan makanan sehat dan lebih hemat.
3. Kenali Latte Effect
Latte Effect adalah kebiasaan kecil yang selalu dilakukan setiap hari, namun berdampak besar dalam pengeluaran.
Kebiasaan minum kopi atau membeli camilan ringan dapat menjadi pengeluaran keuangan yang cukup besar.
Jika kamu masih memiliki tujuan keuangan yang belum terpenuhi, seperti keinginan memiliki rumah, hingga dana darurat, buatlah budget dan disiplin dalam menjalankannya agar tidak terjebak oleh latte effect.
4. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat dibutuhkan untuk mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga atau terjadi keadaan darurat.
Misalnya terjadi bencana alam, handphone hilang atau rusak, keluarga tertimpa kemalangan, dan lain-lain, yang membutuhkan dana yang besar dan mendadak. Oleh karena itu, selalu siapkan alokasi dana darurat sehingga ketika terjadi kejadian tak terduga kamu sudah siap.
Untuk membantu komitmen menabung dana darurat, Tahapan Berjangka BCA bisa menjadi pilihan. Selain karena bunga yang didapat lebih tinggi dari bunga tabungan biasa, Tahapan Berjangka BCA juga memiliki jangka waktu menabung yang bisa dipilih dan sistem auto debet yang membantu kamu untuk berkomitmen menabung setiap bulannya.
Apa saja Manfaat WFO?
Kembali bekerja dengan pola WFO tentu memiliki berbagai manfaat terhadap kenaikan kinerja. Tidak perlu khawatir saat harus kembali WFO, berikut beberapa manfaat yang dapat anda rasakan saat kembali WFO:
1. Mempertahankan Produktivitas Kerja
Bekerja di kantor ternyata memang jauh lebih efektif dibandingkan WFH. Saat jam kerja dimulai, setiap karyawan harus bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Dengan WFO, karyawan dapat konsentrasi dan fokus menyelesaikan pekerjaan tanpa gangguan urusan rumah tangga seperti saat WFH. Sehingga, pekerjaan akan semakin produktif saat WFO.
2. Kemudahan Akses Alat Kerja dan Administrasi
Pola kerja WFO tentunya akan sangat memudahkan pengelolaan administrasi dan pengaturan tim kerja. Pengawasan dan penilaian tim kerja juga lebih efisien dilakukan dibandingkan WFH. Dengan WFO, berbagi data dan keperluan pekerjaan lainnya akan terasa lebih mudah karena seluruh karyawan berada dalam satu lokasi kerja sehingga dapat berinteraksi langsung.
3. Menjaga Komunikasi Kerja
Berkomunikasi secara langsung terasa lebih baik dibandingkan komunikasi secara online untuk sebagian besar orang. Ikatan tim kerja antar sesama karyawan maupun dengan pimpinan juga lebih kuat dengan interaksi secara langsung.
Oleh karena itu, sistem kerja WFO dapat bermanfaat untuk menjaga komunikasi antar rekan kerja agar semakin hangat dan rekat.
Nah, setelah mengetahui tips-tips di atas, yuk antisipasi membludaknya pengeluaran karena WFO. Segera persiapkan pengaturan keuangan agar kondisi finansial tetap stabil ya!