Aset tetap seperti rumah, tanah, dan bangunan seringkali dianggap sebagai simbol kemapanan finansial. Nilainya besar, statusnya jelas, dan menjadi bagian penting dalam membangun kekayaan keluarga. Namun ironisnya, justru aset-aset inilah yang paling sering memicu konflik dan sengketa berkepanjangan saat memasuki proses waris.
Banyak keluarga terjebak masalah bukan karena kurangnya harta tetapi karena tidak adanya dana tunai (cash) dalam proses administrasi waris, mulai dari penetapan penerima/ahli waris, pengurusan pajak, hingga biaya balik nama. Tanpa perencanaan yang tepat dari pemberi waris, proses ini dapat berubah menjadi beban finansial dan emosional bagi keluarga. Oleh karena itu, pemahaman serta strategi perencanaan waris yang cerdas sangat diperlukan agar warisan menghadirkan ketenangan, bukan masalah baru bagi keluarga.
Ancaman di Balik Aset Tetap: Nilai Besar, Tapi Tidak Likuid
Kondisi yang seringkali terjadi adalah keluarga terlihat sejahtera dengan banyak aset yang dimiliki, tetapi sebenarnya cash-poor karena hampir seluruh kekayaannya tidak likuid padahal seluruh biaya administrasi waris harus dibayar secara tunai.
Ketika kebutuhan dana mendesak muncul, penerima/ahli waris seringkali tidak memiliki pilihan selain menjual aset secara terburu-buru (panic selling). Akibatnya, aset terjual di bawah harga pasar dan nilai kekayaan yang seharusnya diwariskan berkurang drastis.
Situasi semakin rumit terlebih apabila pewaris meninggalkan utang yang harus segera dilunasi. Aset tetap tidak dapat langsung digunakan karena proses penjualan dan legalitasnya memerlukan waktu jual beli aset yang panjang. Kondisi ini tak jarang memicu konflik internal antar penerima/ahli waris. Padahal seharusnya warisan menjadi sumber kenyamanan dan keberlanjutan bagi keluarga.
Prioritaskan Perencanaan Waris Sedari Dini
Perencanaan waris sering dianggap baru relevan ketika seseorang memasuki lanjut usia atau telah memiliki banyak aset. Padahal, langkah ini idealnya dimulai sedini mungkin, yaitu saat kondisi finansial sudah stabil dan kesehatan masih prima, biasanya usia pada fase ini memiliki ruang untuk mengambil keputusan dengan jernih, sambil mempersiapkan masa tua dan pensiun dengan lebih tenang.
Merencanakan waris sejak dini memberi Anda waktu untuk menyusun strategi yang matang dan memastikan adanya likuiditas yang cukup bagi penerima/ahli waris. Dengan begitu, potensi konflik dan beban finansial akibat proses administrasi waris dapat diminimalisir. Secara ringkas, penting untuk memastikan bahwa legacy finansial yang telah dibangun justru menjadi solusi bagi keluarga, bukan menambah masalah baru.
Berikut manfaat penting ketika perencanaan waris dilakukan sejak sedini:
1. Keputusan Pembagian Waris Lebih Jelas dan Kuat Secara Hukum
Anda dapat menentukan pembagian harta waris secara adil, jelas, dan resmi selagi sehat. Keputusan yang dibuat saat kondisi prima lebih sulit digugat dan memberikan kepastian hukum bagi keluarga.
2. Menghilangkan Ketidakpastian bagi Penerima/Ahli Waris
Karena seluruh penerima/ahli waris memahami haknya masing-masing sejak awal, tidak ada ruang untuk salah paham atau perdebatan mengenai kehendak pewaris.
3. Menghemat Biaya dan Pajak Pengurusan Waris
Perencanaan yang tepat membantu meminimalkan pengeluaran tambahan seperti, biaya legal, notaris, hingga jasa pengacara. Dengan begitu, penerima atau ahli waris dapat memperoleh aset secara penuh dan dapat terhindar dari biaya tambahan lainnya.
4. Mempercepat Akses dan Pencairan Waris
Dengan strategi yang tepat, seperti memiliki warisan dalam bentuk dana tunai atau asuransi, penerima/ahli waris dapat menerima dana lebih cepat tanpa harus melalui proses birokrasi yang panjang dan melelahkan.
Agar keluarga tidak terbebani tekanan finansial saat masa berduka, perencanaan waris memerlukan sumber dana tunai yang siap digunakan tanpa harus menjual aset. Asuransi Jiwa menjadi solusi efektif karena menyediakan Uang Pertanggungan (UP) yang dapat dicairkan dengan cepat untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga.
UP dapat digunakan untuk menutupi biaya hidup, pendidikan, dan kebutuhan rumah tangga selama proses administrasi waris berlangsung. Dana ini juga membantu melunasi kewajiban finansial pewaris, membayar pajak serta biaya legal warisan sehingga ahli waris tidak perlu mengeluarkan dana tambahan.
Dengan tersedianya likuiditas, keluarga tidak perlu menjual aset secara terburu-buru dan berpotensi rugi. Asuransi Jiwa memberikan kepastian dan ketenangan karena memastikan rencana waris berjalan lancar dan nilai kekayaan tetap terjaga. Perencanaan waris bukan sekedar membagi aset, melainkan melindungi keluarga dari ketidakpastian.
Untuk konsultasi warisan, Anda dapat hubungi Financial Advisor BCA Life di Kantor cabang BCA terdekat.
