*Update : 1 Mar 2024
Investasi reksa dana dan saham kini tengah menjadi tren di seluruh kalangan. Bagi sebagian orang merasa masih sulit untuk memahami kedua investasi tersebut. Masih sedikit yang tahu tentang perbedaan reksa dana dan saham.
Tidak sedikit orang yang sudah mulai menyadari untuk menginvestasikan dana yang mereka kelola dengan reksa dana ataupun saham. Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang keduanya.
Tertarik dengan investasi reksa dana ataupun saham? Yuk, simak informasi tentang keduanya pada artikel ini!
Perbedaan Reksa Dana dan Saham untuk Investasi
Sebelum memilih berinvestasi dengan kedua instrumen ini, ketahui perbedaan dari keduanya terlebih dahulu. Berikut perbedaan reksa dana dan saham yang perlu dipelajari, antara lain:
1. Diversifikasi Investasi
Reksa dana merupakan produk yang didalamnya terdiri dari berbagai instrumen, sehingga jika kamu berinvestasi pada 1 produk Reksa Dana dan salah satu produk investasi di dalamnya sedang terpengaruh suatu keadaan, investasimu tidak terpengaruh secara signifikan. Misalnya jika berinvestasi senilai Rp100 ribu di Reksa Dana, kamu bisa mendapat berbagai produk investasi yang juga langsung terdiversifikasi pada berbagai saham dari berbagai sektor & emiten, kas, obligasi, deposito, dan lain lain (bergantung dengan jenis Reksa Danamu) dan salah satu instrumen investasi pada Reksa Dana tersebut sedang terpengaruh suatu kondisi, maka pengaruhnya akan lebih kecil dibandingkan jika investasi hanya 1 produk tersebut saja.
Lain halnya jika kami investasi pada 1 produk saham dan terjadi suatu kejadian yang mempengaruhi instrumen saham, maka seluruh investasimu akan terpengaruh secara signifikan. Misalnya jika berinvestasi senilai Rp100 ribu di saham PT. XYZ dengan harga Rp1,000/lembar dan Rp100,000/lot, maka kamu memiliki 1 lot saham XYZ, di sektor pertambangan, dan jika saham PT. XYZ terpengaruh suatu kondisi maka seluruh investasimu akan terpengaruh secara signifikan.
2. Pengelola Dana
Dana pada saham akan dikelola langsung oleh investor. Seorang investor harus menyiapkan banyak waktu agar bisa memantau pergerakkan saham. Untuk mendapatkan cuan yang optimal, investor saham juga harus paham benar teknik bermain saham. Meskipun begitu, investor tetap bisa untuk meminta saran dan nasihat tentang permainan saham kepada pialang.
Berbeda dengan saham, dana investor Reksa Dana akan dikelola oleh manajer investasi. Para investor tidak perlu memikirkan strategi dan cara mengelola reksa dananya. Investor hanya tinggal menunggu bagaimana manajer investasi mengelola portofolio mereka secara bijaksana. Sehingga Reksa Dana dapat menjadi salah satu alternatif investasi bagi yang memiliki keterbatasan waktu dan pengetahuan dalam menganalisa investasi.
3. Tingkat Risiko & Potensi Return Investasi
Tingkat risiko dan potensi return dari suatu produk investasi tidak dapat dipisahkan, karena keduanya berhubungan sangat erat. Kamu pasti sering mendengar istilah high risk high return yang artinya semakin tinggi risiko investasinya, tinggi juga imbal baliknya. Hubungannya kurang lebih dapat dilihat sebagai berikut:
Produk Investasi | Reksa Dana Pasar Uang | Reksa Dana Pendapatan Tetap | Reksa Dana Campuran | Reksa Dana Saham | Saham |
Risiko Investasi |
Sangat Konservatif |
Konservatif |
Moderat |
Tinggi |
Tinggi |
Potensi Return |
Rendah |
Menengah rendah |
Menengah |
Relatif tinggi |
Tinggi |
Diversifikasi Produk |
Ya |
Tidak |
|||
Underlying |
Instrumen pasar uang (kas, deposito, obligasi jatuh tempo <1 tahun) |
Obligasi & instrumen pasar uang |
Saham, obligasi & instrumen pasar uang |
Saham, Instrumen pasar uang |
Saham |
Risiko dan potensi return dari reksa dana beragam sesuai dengan jenisnya, lain halnya dengan saham. Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat volatilitas yang tinggi seperti reksa dana saham, produk investasi saham tidak terdiversifikasi dengan produk investasi lain. Sehingga saat saham terpengaruh oleh suatu keadaan, pengaruhnya akan signifikan baik positif maupun negatif.
4. Pajak
Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita tidak terlepas dari pajak termasuk pada pendapatan pasif kita seperti investasi. Pemotongan pajak produk investasi di dalam reksa dana telah dilakukan oleh manajer investasi, sehingga Reksa Dana bukan objek pajak. Namun untuk saham, dikenakan tarif pajak final sebesar 0,1% dari nilai penjualan, serta jika kamu menerima Dividen lalu diinvestasikan kembali, maka tidak dikenakan PPh Final, namun jika tidak diinvestasikan kembali dikenakan sebesar 10% dari penghasilan bruto (belum dipotong saat dividen dibayarkan) untuk investor individu.
Itu dia perbedaan reksa dana dan saham yang perlu diketahui. Mau mulai melengkapi portofolio investasi kamu dengan produk investasi reksa dana? Kenali dulu profil risiko investasi yang sesuai dengan preferensi.
Bagi yang sudah mantap ingin mulai investasi, yuk, mulai coba fitur Welma di myBCA yang mudah untuk jual beli berbagai jenis Reksa Dana dengan harga kompetitif. Jadi, investasi yang dipilih bisa lebih sesuai dengan tujuan keuangan yang lebih baik, deh!