17 Nov 2021 | Edukatips

Kenali Profil Risiko Investasi, Lalu Atur Strategi

*Update : 1 Mar 2024

Dalam investasi, banyak yang ingin produk dengan risiko paling rendah tapi  dengan keuntungan yang tinggi.  Ingat, ada istilah high risk, high return, artinya investasi dengan return tinggi, punya risiko yang tinggi juga. Begitupun sebaliknya.

Kunci memilih produk investasi adalah kenali dulu Profil Risiko dan tujuan investasi. Ini akan menjadi indikator yang menggambarkan seberapa besar toleransi kita terhadap risiko (risk appetite) dan akan mempengaruhi gaya investasi. Setiap orang punya sikap yang berbeda menghadapi risiko investasi, ada yang susah tidur saat investasinya turun, ada juga yang tetap tenang.

Faktor untuk menentukan profil risiko investasi:

  • Tingkat toleransi untuk menghadapi kemungkinan penurunan nilai investasi untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih besar dalam jangka panjang,
  • Pengalaman investasi dan pengetahuan tentang pasar finansial,
  • Tujuan investasi,
  • Jangka waktu investasi untuk penggunaan dana investasi tersebut,
  • Usia dan stabilitas pendapatan.

Apakah profil risiko investasi bisa berubah?

Profil risiko investasi bisa berubah. Faktor penyebabnya antara lain usia, tanggung jawab yang bertambah, dan pengalaman investasi. Jika berubah, jangan lupa untuk ukur secara berkala profil risiko investasi untuk melihat perubahan toleransi risiko. Setelah itu sesuaikan portofolio investasi (rebalancing) dengan  aset alokasi portofolio sesuai perubahan profil risiko tersebut ya.

Pentingnya tahu profil risiko investasi juga akan membantu kita dalam mengambil keputusan investasi, gak cuma ikut-ikutan trend atau bujukan orang lain, karena setiap strategi dan produk investasi antara satu investor dan yang lainnya punya profil risiko yang berbeda-beda.

Yuk cari tahu profil risiko kamu di sini lalu mulai rencanakan portfolio investasi dan mulai berinvestasi. Untuk berinvestasi, kamu bisa gunakan fitur Welma di myBCA untuk transaksi dan pantau kinerja di manapun.

Penulis: Bapak Abraham Ara, Head of Intermediaries and institutional Business- Eastspring Investments Indonesia

Disclaimer:

Reksa Dana merupakan produk pasar modal dan bukan produk PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan BCA tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan dan risiko atas pengelolaan portofolio Reksa Dana. Investasi pada Reksa Dana bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga pada BCA sehingga tidak dijamin oleh BCA dan tidak termasuk dalam cakupan objek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan. BCA hanya bertindak sebagai agen penjual efek Reksa Dana. Investasi pada Reksa Dana mengandung risiko yang memungkinkan investor kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Kinerja Reksa Dana di masa lampau bukan merupakan jaminan kinerja di masa mendatang. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus Reksa Dana sebelum memutuskan untuk melakukan investasi melalui pembelian unit penyertaan Reksa Dana. 

PT Eastspring Investments Indonesia telah memperoleh izin sebagai manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatan usahanya diawasi oleh OJK.