Kembali ke Pressroom
27 Feb 2025

Ekonom BCA dan BCA Sekuritas Ungkap Potensi dan Tantangan Perekonomian RI pada 2025

Jakarta, 24 Februari 2025 – Ekonomi Indonesia diperkirakan akan bertumbuh positif pada 2025 meski penuh dengan tantangan. Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menjelaskan, kebijakan dan program pemerintah dapat memberikan daya ungkit cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sejumlah sektor seperti properti, transportasi, logistik, makanan, minuman, hingga kemasan diproyeksikan akan terdorong kebijakan pemerintah, sehingga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya itu, terdapat juga potensi tambahan likuiditas berkat kebijakan Devisa Hasil Ekspor.

“Tentu yang berhubungan dengan properti, perumahan, ini kan banyak sekali subsektornya yang berkaitan dengan itu, diperkirakan akan bergerak positif. Kemudian ada sektor makanan minuman serta subsektor turunannya, termasuk sektor transportasi, logistik, packaging, kemasan itu juga akan terpengaruh positif,” kata David Sumual dalam sesi Mini Studio ‘Market Outlook 2025: Trump Effect, Potensi Dagang, dan Peluang Indonesia’ di BCA Expoversary 2025.

David memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi menyentuh angka 4,8% - 5% pada 2025. Selain keberadaan katalis dari pemerintah, pertumbuhan jumlah penduduk produktif yang rata-rata mencapai 3% per tahun berpotensi berdampak positif bagi perekonomian. Alasannya, karakteristik ekonomi Indonesia adalah consumer driven economy. Artinya, semakin banyak jumlah penduduk dapat mendorong peningkatan konsumsi, dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.

“[Sektor] Yang kaitannya dengan consumer driven sector masih akan bagus. Tapi memang akselerasinya ini perlu katalis baru kalau ingin mendorong daya beli masyarakat lebih kuat. Kuncinya adalah FDI (foreign direct investment) masuk ke sektor - sektor yang banyak menyerap lapangan kerja terutama manufaktur. Kalau bisa masuk ke situ tentunya daya beli masyarakat akan lebih kuat lagi. Tentunya 2025 masih banyak katalis yang saya pikir kita tunggu. Paling tidak tanpa ada katalis itu [pertumbuhan ekonomi] 4,8% - 5% masih bisa kita capai,” ujarnya.

Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas turut menyampaikan optimismenya khususnya terkait pasar modal. Menurut dia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat rebound ke level 7.000-an yakni di kisaran 7.200 - 7.700. Andre Benas menilai sektor perbankan masih akan menjadi pendorong IHSG pada 2025. “Kalau ditanya sektornya pasti ya kalau kita ekspektasi pertumbuhan yang paling bagus saat ini masih didorong oleh financial services, yaitu bank,” tutur Andre.

Meski optimistis, David Sumual maupun Andre Benas mengungkapkan bawa semester I 2025 masih akan dipenuhi ketidakpastian dan tantangan. David menjelaskan, terdapat sejumlah tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti kondisi geopolitik, nilai tukar, hingga kebijakan protektif Presiden AS Donald Trump.

Uncertainty di globalnya kan masih cukup tinggi ya, tapi tetap ada beberapa katalis yang saya pikir membuat kita juga optimis. Misalnya ya, ada kebijakan (pemerintah) kan yang cukup breakthrough,” ujar David.

Di tengah kondisi penuh ketidakpastian, Andre Benas mengingatkan investor ritel agar tidak fomo dalam melakukan investasi. Menurutnya penting bagi investor ritel untuk mencermati fundamental suatu instrumen, hingga kondisi perekonomian sebelum menaruh modal di instrumen investasi tertentu.

“Yang lain saya pikir ya tergantung dari risk appetite masing - masing. Saya pikir yang menarik itu kan misalnya ya money market atau misalnya reksadana money market kan juga ada atau misalnya yang terkait dengan bonds ya. Ini Ini juga baru terakhir nih ada obligasi ritel, menarik sekali tuh. Ini Ini tertinggi kan saya pikir dalam beberapa tahun terakhir ya imbal hasilnya,” ucap David Sumual.

“Yang lain saya pikir ya tergantung dari risk appetite masing - masing. Saya pikir yang menarik itu kan misalnya ya money market atau misalnya reksadana money market kan juga ada atau misalnya yang terkait dengan bonds ya. Ini Ini juga baru terakhir nih ada obligasi ritel, menarik sekali tuh. Ini Ini tertinggi kan saya pikir dalam beberapa tahun terakhir ya imbal hasilnya,” ucap David Sumual.

Keterangan Foto 1:

Ekonom BCA dan BCA Sekuritas Ungkap Potensi serta Tantangan Perekonomian RI pada 2025 - Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual (kiri) dan Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas (tengah) saat sesi Mini Studio ‘Market Outlook 2025: Trump Effect, Potensi Dagang, dan Peluang Indonesia’ di BCA Expoversary 2025. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh positif pada 2025 meski penuh dengan tantangan. Sejumlah sektor seperti properti, transportasi, logistik, makanan, minuman, hingga kemasan diproyeksikan akan terdorong kebijakan pemerintah, sehingga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya itu, terdapat juga potensi tambahan likuiditas berkat kebijakan Devisa Hasil Ekspor.

*****

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Desember 2024)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Desember 2024, BCA melayani lebih dari 41 juta rekening nasabah dan memproses lebih dari 98,4 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.264 kantor cabang, 19.543 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 27.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Group Corporate Communication and Social Responsibility - CSR
Corporate Communication

Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1
Menara BCA Lt. 22
Jakarta Pusat 10310
Telepon : (021) 2358-8000
Fax : (021) 2358-8339
E-mail : corcom_bca@bca.co.id

Kegiatan Terkait

Hubungi Biro Humas BCA

https://cmseip1.intra.bca.co.id/sitecore/shell/Applications/Content%20Editor.aspx?sc_bw=1#