- Utang luar negeri Indonesia naik ke USD 430,4 miliar di Q1-25 (6,4% YoY), didorong oleh pertumbuhan dalam sektor publik (13,6% YoY) sedangkan sektor privat terkontraksi (-1,2% YoY).
- Meningkatnya alokasi hutang pemerintah ke agrikultur, logistik, dan jasa kesehatan yang dibarengi penurunan bagi konstruksi merefleksikan perubahan prioritas administrasi baru.
- Tekanan likuiditas meningkatkan pinjaman eksternal oleh Bank BUMN, sedangkan posisi sektor privat masih waspada.
- Meskipun kebutuhan refinancing bagi SBN dan SRBI di Q2-25 tinggi, risiko dari ULN tetap terjaga.