- Surplus perdagangan menyusut menjadi USD 0,47 miliar pada Juli 2024, dengan ekspor menurun lebih cepat daripada impor (-12.0% vs -2.7%% MoM, disesuaikan dengan hari kerja).
- Ekspor meningkat untuk emas dan tembaga, sementara ekspor komoditas utama seperti batu bara, CPO, dan besi mengalami penurunan.
- Impor barang konsumsi dan bahan baku mengalami penurunan, namun diimbangi oleh peningkatan impor barang modal dan batubara.
- Perlambatan manufaktur global terus menjadi tantangan bagi komoditas, membatasi potensi peningkatan surplus neraca dagang Indonesia dan meningkatkan ketergantungan pada investasi sektor publik untuk pertumbuhan semester kedua tahun 2024.