- Sektor korporasi Indonesia kembali mencatat pertumbuhan penerimaan negatif pada Q2-2024. Kondisi ini masih dapat bertahan mengingat kenaikan harga komoditas yang terbatas dan pelemahan permintaan domestik,
- Realisasi pengeluaran modal mencatat pertumbuhan negatif untuk pertama kalinya sejak Q3-2022, diakibatkan oleh perlambatan penerimaan yang menekan minat ekspansi korporasi.
- Belanja modal sulit diharapkan untuk dapat kembali ke tren positif di jangka pendek, mengingat pola belanja modal yang cenderung mengikuti dibanding mengantisipasi kenaikan penerimaan.
- Perlambatan tren penerimaan dan realisasi belanja modal mengindikasikan bahwa tren permintaan kredit korporasi yang masih menguat sebagian besar disebabkan oleh kebutuhan dibandingkan strategi usaha memanfaatkan kondisi keuangan yang longgar.