05 Agt 2024 | News & Feature

TFP W32 2024: Terjebak dalam paradoks ayam dan telur

  • Sektor korporasi Indonesia kembali mencatat pertumbuhan penerimaan negatif pada Q2-2024. Kondisi ini masih dapat bertahan mengingat kenaikan harga komoditas yang terbatas dan pelemahan permintaan domestik,
  • Realisasi pengeluaran modal mencatat pertumbuhan negatif untuk pertama kalinya sejak Q3-2022, diakibatkan oleh perlambatan penerimaan yang menekan minat ekspansi korporasi.
  • Belanja modal sulit diharapkan untuk dapat kembali ke tren positif di jangka pendek, mengingat pola belanja modal yang cenderung mengikuti dibanding mengantisipasi kenaikan penerimaan.
  • Perlambatan tren penerimaan dan realisasi belanja modal mengindikasikan bahwa tren permintaan kredit korporasi yang masih menguat sebagian besar disebabkan oleh kebutuhan dibandingkan strategi usaha memanfaatkan kondisi keuangan yang longgar.