- ULN Indonesia turun 1.4% YoY menjadi USD 396.3 Bn di akhir Q2-23, dengan ULN sektor korporasi turun 5.6% YoY, sementara utang pemerintah meningkat 3.0% YoY (namun -0.77% QoQ).
- Peningkatan ULN pemerintah disebabkan oleh low-base effect dari tahun sebelumnya, sementara sektor korporasi lebih menghindari ULN karena dianggap lebih berisiko.
- Penurunan ekspor dapat meningkatkan risiko pembayaran utang, meskipun kemungkinan pergeseran ke defisit neraca transaksi berjalan dapat meningkatkan kebutuhan akan pinjaman luar negeri.