- Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 1.57 miliar dolar AS pada bulan Maret, didorong oleh pertumbuhan ekspor (+20.3% MoM / +30.5% YoY) dan impor (+26.6% MoM / +25.7% YoY) yang jauh diatas konsensus analis.
- Pemulihan ekspor didorong oleh peningkatan yang tajam dalam perdagangan global, terlihat terutama dari Baltic Dry Index dan impor Tiongkok. Pada sisi lain, impor didorong oleh pemulihan harga minyak serta ekspektasi tingkat aktivitas ekonomi domestik yang tinggi pada bulan Ramadan.
- Dengan adanya risiko pasar kembali bergejolak akibat ekspektasi inflasi AS yang tinggi, serta risiko menipisnya surplus neraca perdagangan seiring pulihnya ekonomi, BI sepertinya akan tetap berhati-hati dalam beberapa bulan kedepan.