Kembali ke halaman Keberlanjutan

Berkarya Memberi NIlai

Program keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat

Berkarya Memberi Nilai Asesmen Penentuan Topik Material

Bertumbuh bersama masyarakat adalah harapan BCA yang senantiasa berada di sisi semua pemangku kepentingan untuk berkarya dan memberi nilai bagi kehidupan bangsa. Oleh karena itu BCA berkomitmen melibatkan dan memberdayakan masyarakat secara  berkesinambungan melalui program Bakti BCA.

A. Pemberdayaan Masyarakat

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Desa Wisata Binaan, BCA melaksanakan program Bakti BCA yang berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam program digitalisasi Desa Binaan Bakti BCA dan dihasilkan toko daring yang berdiri sejak tahun 2020 yaitu: Wirawisata Goa Pindul; Desa Wisata Pentingsari; Wisata Wayang Desa Wukirsari; Desa Wisata Tamansari; Doesoen Kopi Sirap; Kampung Batik Gemah Sumilir; Bukit Peramun; Wisata Aik Rusa Berehun; Kampung Adat Sijunjung; dan Nagari Silokek.

BCA memiliki 14 Desa Binaan, dan dipercaya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendampingi 12 Desa Mitra BCA untuk bertransformasi menjadi destinasi wisata unggulan yang baru.

Bakti BCA juga hadir untuk membina UMKM di luar Desa Binaan Bakti BCA berupa pelatihan manajemen keuangan dan strategi pengembangan usaha, pengenalan marketplace ke UMKM di wilayah Belitung Barat, Belitung Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

B. Pendidikan yang Berkualitas

Dalam mendukung pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas dan dapat dijangkau oleh semua siswa di dalam negeri, BCA telah mengadakan beberapa program pendidikan maupun beasiswa untuk siswa berprestasi di tanah air melalui program Beasiswa Bakti BCA, program Pendidikan Bisnis & Perbankan (PPBP) dan Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) serta melalui sekolah binaan BCA.

C. Literasi & Inklusi Keuangan

BCA melaksanakan program solusi cerdas yang bertujuan untuk menyebarkan budaya menabung dan mengelola keuangan sejak dini, dengan jangkauan pengadaan hingga di wilayah Indonesia yang tergolong belum bankable. Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga pendidikan untuk mengenalkan masyarakat pada produk dan jasa perbankan.

D. Pelestarian Ragam Seni, Budaya & Tradisi Nusantara

Perwujudan komitmen BCA dalam melestarikan seni, budaya, dan tradisi Nusantara lainnya telah dilakukan sejak tahun 2019. Program ini mencakup kompetisi, apresiasi/penghargaan publikasi karya seni, dan sebagainya. Dalam melaksanakan pelestarian ragam seni, budaya, dan tradisi Nusantara, BCA melibatkan langsung generasi muda dan memanfaatkan ranah digital untuk mengoptimalkan hasil akhir yang dituju. BCA merangkul generasi muda agar turut aktif dalam pelestarian tersebut menyesuaikan dengan ragam bahasa masa kini, mengadopsi pola pikir generasi muda, dan melibatkan influencer. Program pelestarian ini mencakup banyak wilayah di Indonesia. Salah satu pelestarian budaya yang dilakukan BCA adalah pelestarian seni wayang.

E. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Salah satu wujud kepedulian BCA terhadap masyarakat yaitu memberikan fasilitas layanan kesehatan, di antaranya: operasi katarak, donor darah Bakti BCA, pengobatan gratis, edukasi kesehatan, program percepatan penurunan stunting, dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Pendekatan Materialitas BCA Melalui Pemahaman dengan pemangku kepentingan

Di BCA, kami percaya bahwa keberlanjutan adalah fondasi dari penciptaan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan. Untuk memastikan strategi kami tetap relevan dan berdampak, kami menjalankan proses Penilaian Materialitas (Materiality Assessment) yang komprehensif dan terstruktur. Proses ini tidak hanya menjadi kewajiban pelaporan, tetapi juga alat strategis yang vital untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengelola isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) yang paling signifikan bagi bisnis kami serta bagi masyarakat dan lingkungan.

Proses Penilaian Materialitas Kami yang Komprehensif

Komitmen kami terhadap transparansi dan akuntabilitas tercermin dalam proses penilaian materialitas kami yang kokoh dan dilakukan secara rutin setiap tahun.

  1. Proses yang Terstruktur dan Inklusif: Proses kami dimulai dengan melibatkan berbagai kelompok pemangku kepentingan. Kami melakukan wawancara daring dengan pemangku kepentingan internal (perwakilan karyawan dari unit kerja) dan pemangku kepentingan eksternal (nasabah, vendor, media, dan masyarakat umum).
  2. Pendekatan Double Materiality: Kami mengadopsi prinsip double materiality, yang berarti kami menganalisis isu dari dua sudut pandang. Pertama, kami menilai dampak isu LST terhadap kinerja keuangan dan operasional BCA (financial materiality). Kedua, kami secara proaktif mengidentifikasi dampak dari kegiatan, produk, dan layanan kami terhadap masyarakat dan lingkungan (impact materiality).
  3. Integrasi dengan Manajemen Risiko dan Strategi: Topik yang teridentifikasi kemudian didiskusikan secara intensif dengan manajemen senior dan diintegrasikan dengan kerangka Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management - ERM) untuk menilai potensi risiko dan peluang.
  4. Validasi dan Verifikasi: Hasil akhir analisis disajikan kepada Direksi untuk mendapatkan tinjauan dan persetujuan, memastikan keselarasan dengan strategi perusahaan. Untuk menjamin kredibilitas, keseluruhan proses ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga independen menggunakan standar AA1000 Assurance Standard (AS) v3.

Mengukur Dampak Eksternal Kami: Valuasi Dampak untuk Pemangku Kepentingan

Sebagai perwujudan dari double materiality, kami tidak hanya fokus pada dampak ke dalam, tetapi juga secara aktif mengukur dampak aktivitas kami ke luar pada masyarakat dan lingkungan. Kami melakukan valuasi dampak (impact valuation) untuk menerjemahkan output operasional kami menjadi dampak eksternal yang terukur.

Continuous Improvement: Proses ini diperbarui setiap tahun agar tetap adaptif terhadap dinamika bisnis, perkembangan regulasi, serta ekspektasi pemangku kepentingan global.

Indikator

Perlindungan Data Nasabah dan Ketahanan Sistem Informasi

Pembiayaan yang Bertanggung Jawab

Pemangku Kepentingan/Area Terdampak

Nasabah (Konsumen) & Masyarakat.

Lingkungan & Masyarakat.

Relevansi Dampak Eksternal

Keamanan data dan privasi merupakan hak setiap nasabah, debitur, dan klien BCA yang harus dipenuhi untuk menjaga kepercayaan pemangku kepentingan. BCA menyediakan sistem informasi dan infrastruktur TI yang memadai untuk mendukung sistem keamanan data dan siber.

Portofolio pinjaman hijau merupakan topik material utama bagi Bank untuk dikelola. Komitmen Bank terhadap praktik keuangan berkelanjutan dan kontribusinya dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) semakin memperkuat pentingnya topik ini.

Tipe Dampak

Positif

Positif

Metrik Output (Output Metric)

Tercapainya target zero data breaches atau tidak adanya insiden kebocoran data signifikan yang dilaporkan selama periode pelaporan, yang mencerminkan efektivitas sistem manajemen keamanan kami.

Peningkatan signifikan dalam portofolio pembiayaan untuk kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan sektor berkelanjutan lainnya, sejalan dengan target Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).

Valuasi Dampak (Impact Valuation)

Untuk memperkuat pengelolaan keamanan data dan privasi nasabah, BCA menerapkan sistem pengawasan yang terintegrasi di berbagai tingkatan. Pengawasan ini melibatkan Information Technology Security Group (ISG), yang bertugas memantau dan melaporkan kondisi keamanan data secara langsung kepada Wakil Presiden Direktur. BCA melaksanakan audit terhadap kepatuhan kebijakan privasi dan sistem keamanan siber setiap tiga tahun sekali. Sepanjang periode pelaporan, tidak ditemukan adanya kebocoran data maupun laporan terkait penyalahgunaan data. Selain itu, Bank juga memastikan bahwa kebijakan dan praktik keamanan siber diterapkan secara efektif untuk menjaga integritas sistem Pengawasan dan evaluasi terhadap portofolio kredit hijau dilakukan seiring dengan pemantauan penerapan Keuangan Berkelanjutan. Proses pengawasan ini dilakukan setiap tiga bulan sekali dan dilaporkan secara rutin kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, pembahasan terkait pencapaian dan implementasi Keuangan Berkelanjutan sesuai RAKB juga disampaikan kepada para pemangku kepentingan melalui analyst meeting. Secara khusus, pengelolaan portofolio kredit hijau berada di bawah pengawasan langsung Direktur Perencanaan dan Keuangan.
Metrik Dampak (Impact Metric)

Menurunnya risiko kerugian finansial nasabah dan meningkatnya rasa aman dalam menggunakan layanan perbankan digital, yang tercermin dari tidak adanya laporan kerugian signifikan akibat insiden keamanan data serta meningkatnya indeks kepuasan/kepercayaan nasabah. Kenaikan adopsi dan kepercayaan nasabah pada kanal digital BCA, tercermin dari:
  • Jumlah nasabah meningkat menjadi 33,1 juta (+7,6% YoY).
  • Pertumbuhan transaksi Mobile & Internet Banking mencapai 31,6 miliar transaksi (+23,5% YoY).
  • Nilai transaksi digital tembus Rp 28.261 triliun (+13,8% YoY).
  • Pertumbuhan jumlah pengguna mobile banking 2,8x dalam 5 tahun.
  • Peningkatan nilai transaksi QRIS 2,5x YoY.
  • Rasio CASA tetap tinggi di 81,5%, mencerminkan loyalitas dan kepercayaan nasabah.
Kontribusi pada penurunan dan penghindaran emisi karbon melalui pembiayaan hijau serta terciptanya manfaat sosial berupa peningkatan akses pembiayaan berkelanjutan yang mendukung transisi ekonomi hijau.
  • Peningkatan kapasitas energi terbarukan yang dibiayai: 216 MW dengan outstanding Rp3 triliun.
  • Pertumbuhan pembiayaan Sustainability-Linked Loan (SLL): outstanding mencapai Rp1.003 miliar (naik 3x YoY).
  • Pengembangan ekosistem kendaraan listrik: outstanding Rp2.348 miliar.
  • Penerbitan obligasi hijau (Sukuk Hijau): Rp1.635 miliar.

Total File

0

Total Ukuran File

0

Dapatkan Info Sustainability Terbaru dari BCA

Berlangganan