Menawarkan pekerjaan dengan iming-iming penghasilan yang tinggi bisa jadi daya tarik untuk banyak orang. Sayangnya, modus seperti ini yang sekarang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk menipu korbannya.
Target korbannya sudah tentu mereka yang sedang mencari pekerjaan setelah menyelesaikan studi. Bukan hanya itu, mereka yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan juga menjadi calon korbannya. Banyak dari mereka yang merasa percaya dengan trik yang dipakai oleh pelaku kejahatan.
Untuk mencegah menjadi korbannya juga, kamu perlu meningkatkan kewaspadaan diri terhadap penawaran sejenis. Cari tahu juga langkah pencegahan supaya terhindar dari modus penipuan serupa.
Ciri-ciri Modus Penipuan Tawaran Kerja Freelance
Pelaku penipuan akan melakukan penawaran kerja kepada banyak orang. Penawaran ini menjadi menarik karena calon korban bisa mendapatkan gaji harian. Berikut yang dilakukan oleh pelaku kejahatan.
1. Menghubungi calon korban secara acak
Pelaku kejahatan akan menghubungi para calon korban lainnya secara random, biasanya via aplikasi chat seperti WhatsApp. Kamu pun bisa mendapatkan pesan tersebut biarpun tidak melakukan registrasi atau melamar pekerjaan di sebuah tempat.
Mereka akan mengaku bekerja dari sebuah perusahaan dan tidak jarang kamu bisa menemukan perusahaan tersebut di internet. Nomor yang digunakan bisa berupa nomor dari provider Indonesia maupun nomor dengan kode dari negara lain.
Saat mengirim dengan menggunakan kode nomor negara lain, mereka akan menggunakan bahasa Indonesia yang sedikit kaku. Cara ini untuk meyakinkan calon korbannya bahwa dia bukan pengguna bahasa Indonesia asli.
2. Menawarkan pekerjaan yang mudah dengan imbalan menarik
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh oknum kejahatan tersebut adalah menawarkan pekerjaan freelance / paruh waktu kepada calon korbannya. Pekerjaan yang ditawarkan sangat mudah tanpa membutuhkan keahlian khusus.
Tugas yang diberikan cukup mudah, hanya perlu mem-follow dan memberikan like pada sebuah akun media sosial. Akun media sosial itu pun sudah dirancang untuk membuat calon korbannya lebih percaya.
Menariknya, pekerjaan tersebut menjanjikan imbalan yang menarik dan bisa dilakukan saat itu juga. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk menerima tawarannya.
3. Meminta masuk ke dalam grup aplikasi berkirim pesan
Korban yang tertarik dan bersedia melakukan tugas tersebut akan diminta terlebih dulu masuk ke dalam grup chat yang ada di aplikasi Telegram. Setelah masuk ke dalam grup, korban akan diberikan arahan tentang tugas yang harus dikerjakan.
Grup tersebut akan berisi ratusan akun yang mungkin adalah korban dan sindikat pelaku kejahatan tersebut. Topik obrolan yang dibicarakan di dalam grup pun cukup meyakinkan. Kamu akan menemukan tips dalam melakukan pekerjaan hingga pembayaran komisi dari tugas.
4. Akan dapat imbalan komisi / reward yang menarik
Korban yang sudah diberikan tugas hanya perlu menyelesaikan semua pekerjaan yang diminta. Pekerjaan tersebut pun bisa diselesaikan korban dengan waktu cepat. Korban akan diminta screenshot pekerjaannya sebagai bukti.
Reward atas pekerjaan pun akan didapatkan dalam tempo yang sebentar setelah pekerjaan selesai. Sayangnya, hal ini hanyalah sebuah trik supaya korban tetap percaya dengan modus kejahatan yang dijalankan.
5. Meminta untuk mentransfer uang deposit
Oknum pelaku kejahatan pun akan memberikan pekerjaan tambahan (mereka sebut Tugas Prabayar) dengan reward yang lebih besar. Namun, ada beberapa syarat yang perlu dilakukan oleh korban untuk mendapatkan pekerjaan ini.
Korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang ‘deposit’ ke rekening pelaku. Jika tidak, maka reward-nya akan kembali turun ke nominal awal. Lalu korban langsung mendapatkan reward masuk ke rekeningnya sehingga korban tambah percaya.
Selanjutnya, korban diminta untuk mentransfer lagi sejumlah uang yang lebih besar dari sebelumnya, dengan iming-iming mendapatkan reward lebih besar dari sebelumnya. Tetapi reward yang dijanjikan tidak didapatkan, dengan dalih ada tugas tambahan, dan jika ingin mendapatkan reward-nya harus transfer dengan nominal lebih besar lagi.
6. Komisi imbalan tidak kunjung ditransfer
Pada awal-awal pengerjaan tugas, pembayaran reward lancar dan cepat. Namun, hal ini akan berubah setelah beberapa kali pekerjaan. Oknum pelaku akan terus menunda pembayaran komisi dengan banyak alasan yang dipakai.
Alasan yang biasa dipakai adalah penambahan pekerjaan yang perlu diselesaikan. Malahan, penundaan pembayaran ini ditambah dengan permintaan untuk mentransfer uang guna mendapatkan pekerjaan tambahan lainnya.
Dan akhirnya karena korban tidak bisa memenuhi tugas untuk mentransfer sejumlah uang yang diinginkan pelaku, pelaku berdalih kalau tugas-tugas yang diberikan tidak diselesaikan oleh korban, sehingga membuat uang yang sudah di transfer tidak bisa kembali.
Korban yang sudah merasa curiga pun akan mulai mempertanyakan kejelasan dari pembayaran komisi. Jika hal ini terjadi, pelaku kejahatan akan mengeluarkan korban dari grup dan memblokir nomornya.
Mengingat penipuan ini dilakukan secara berkelompok, korban akan sulit melacak pelaku kejahatan. Nomor bank yang digunakan pun bisa sangat banyak dengan nama yang berbeda-beda.
Tips Terhindar dari Modus Penipuan Ini
Selain meningkatkan kewaspadaan, ada hal-hal yang perlu dilakukan guna terhindar dari modus penipuan ini. Simak tips terhindar dari penipuan tawaran kerja freelance di bawah ini.
1. Abaikan penawarannya
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk terhindar dari modus kejahatan ini adalah mengabaikannya. Artinya, kamu tidak perlu membalas pesan yang dikirimkan oleh pelaku kejahatan tersebut. Terlebih lagi jika kamu tidak merasa melamar pekerjaan tersebut.
2. Bertanya dengan detail
Semua hal yang kelihatan menarik kadang menyimpan sesuatu di dalamnya. Karena itu, kamu perlu bertanya lebih jauh tentang semua detail dari pekerjaan, imbalan, dan pembayarannya.
Bukan hanya itu, kamu pun perlu bertanya tentang orang yang bertanggung jawab atas semua kegiatan yang kamu lakukan. Pasalnya, kamu tidak bertemu dengan orang tersebut secara langsung.
3. Cek kebenaran informasi dan si pemberi kerja
Kamu akan memiliki kesempatan untuk mencari informasi saat ditawari pekerjaan tersebut. Cek semua kebenaran dari yang diucapkan oleh pemberi kerja. Kamu bisa mencari tahu kebenaran perusahaan tempatnya bekerja termasuk media sosialnya.
Tidak ada salahnya juga kamu mencari tahu nomor ponsel yang digunakan. Kamu bisa mencari tahu dengan memanfaat aplikasi atau website di internet.
4. Tolak untuk mentransfer dana
Lowongan pekerjaan yang benar tidak akan memungut uang dari para kandidatnya. Pemberi kerja malah diwajibkan untuk membayar gaji, komisi, atau imbalan apa pun kepada orang yang membantu menyelesaikan pekerjaan darinya.
Jika pemberi kerja mulai meminta dana yang perlu ditransfer di awal, kamu bisa menyudahi perjanjian kerja. Segera laporkan praktik penipuan ini kepada pihak yang berwajib. Jika sudah terlanjur tertipu, laporkan ke Halo BCA di 1500888.
Itu dia langkah yang bisa dilakukan untuk terhindar dari modus kejahatan tawaran kerja yang berikan gaji harian. Tingkatkan kewaspadaan untuk terhindar dari modus kejahatan serupa dengan perbanyak membaca informasi AwasModus dari BCA. #AwasModus