Dalam berbagai situasi, data pribadi adalah sesuatu yang sangat sensitif. Biasanya data pribadi berisi informasi seperti nama lengkap, tanggal lahir, nomor telepon dan informasi personal lainnya. Di dunia perbankan, data pribadi dipakai sebagai identitas nasabah untuk mengakses akun perbankan. Contohnya seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, CVV/CVC, dan banyak lagi. Data pribadi ini harus dirahasiakan karena digunakan sebagai kunci verifikasi mengakses atau melakukan transaksi. Sehingga, data ini tidak boleh sampai diberitahukan kepada orang lain, agar memastikan bahwa pemilik asli yang sebenarnya melakukan transaksi bukan penipu.
Data pribadi biasanya rentan dicuri oleh hacker atau fraudster dan sangat berbahaya jika disalahgunakan. Cara pencurian data pribadi juga beragam, misalnya memberi alamat web palsu atau mengirim file berbahaya kepada korban dengan tujuan mencuri data pribadi perbankan korban.
Jika data pribadi berhasil dicuri oleh penipu, mereka akan melakukan tindakan ilegal seperti mengakses akun rekening korban dan menguras isinya. Karena itulah, masyarakat dianjurkan untuk selalu menerapkan standar keamanan seperti mengganti password secara berkala. Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa langkah ini untuk melindungi data pribadi bank.
1. Tidak memberikan data pribadi sembarangan
Saat memberi data pribadi baik secara online, telepon atau secara langsung kepada orang lain, sebaiknya kamu selalu berhati-hati. Jika kamu diminta mengisi data pribadi lewat link lewat website tertentu, pastikan halaman tersebut berasal dari instansi atau perusahaan resmi. Jangan sampai kamu masuk dalam perangkap penipu yang berusaha mencuri data pribadi.
2. Periksa kredibilitas orang yang meminta data
Kamu juga perlu meninjau kredibilitas dari instansi atau perusahaan yang meminta data pribadi. Hal ini untuk menjauhkan seseorang dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti fraudster. Selalu waspada, jeli, dan tidak lalai meskipun diberi iming-iming yang menguntungkan.
3. Buat kata sandi yang sulit ditebak
Membuat kata sandi atau PIN untuk aplikasi mobile banking sebaiknya juga tidak menggunakan informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, nomor telepon, dll. Sebisa mungkin, buat informasi login (misalnya username dan password yang unik) agar tidak mudah ditebak orang. Kata sandi pun akan lebih baik dan lebih kuat ketika menggunakan kombinasi huruf kapital, angka, dan simbol secara bersamaan.
4. Tidak sembarangan download atau klik link
Untuk menghindari phising, jangan memasukkan data rahasia seperti kata sandi, OTP, dll melalui halaman website yang tidak dikenal. Jika dapat link atau dokumen dari media sosial, jangan sembarangan download file, terlebih jika tidak mengenal orang yang mengirimkannya. Hal ini mungkin bisa berupa jebakan yang berusaha mencuri data pribadi untuk mengambil alih akun perbankan kamu.
5. Aktifkan sistem keamanan ganda
Selain menggunakan kombinasi password dan PIN yang sulit untuk akses aplikasi mobile banking, kamu bisa menerapkan ini juga untuk password smartphone kamu. Bila perlu, gunakan fingerprint atau Face ID sebagai proteksi tambahan. Siapkan juga langkah antisipasi jika kamu kehilangan smartphone, karena semua data pribadi
Tanggung jawab untuk mengamankan data bukan hanya tanggung jawab bagi para pemilik akun, tapi juga penyelenggara layanan. BCA sangat memperhatikan hal ini untuk dapat menjadi perhatian bagi semua nasabah. Selain itu, BCA juga tetap berupaya mendeteksi aktivitas mencurigakan dari nasabah agar tidak dirugikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Data pribadi adalah sesuatu yang sangat berharga dan sangat rentan disalahgunakan. Makin berkembangnya sebuah teknologi, makin berkembang pula tindak kejahatan yang berbahaya. Untuk itu, selalu waspada terhadap modus-modus penipuan yang berusaha mencuri data pribadi untuk melakukan aksi kejahatan. Kalau kamu merasa ragu saat dihubungi oleh pihak tertentu yang mengatasnamakan BCA, segera hubungi Call Center Halo BCA melalui aplikasi haloBCA atau via 1500888.
Baca juga: Awas Modus Phishing Data Kartu Kredit via Email / Social Media / WhatsApp