03 Mei 2024 | Edukatips

Tips Menjadi Generasi Sehat Finansial

Penting bagi setiap generasi untuk membangun sebuah pondasi yang kuat dalam hal keuangan. Generasi sehat finansial tidak hanya dicapai melalui kekayaan, melainkan melalui pemahaman dan praktik pengelolaan keuangan yang bijak.

Pelajari salah satu cara pengelolaan keuangan yang dapat diadopsi untuk dapat menjadi generasi sehat finansial.

Tips Awal Mengatur Keuangan Menuju Generasi Sehat Finansial

Memulai perjalanan menjadi generasi sehat finansial dimulai dengan mengatur anggaran keuangan agar bisa mencapai tujuan finansial.

Berikut adalah beberapa strategi untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan pribadi menuju generasi sehat finansial.

1. Menyusun Anggaran

Susunlah anggaran yang realistis yang mencerminkan penghasilan dan pengeluaran sebenarnya. Cara ini akan membantu kamu melihat gambaran besar tentang keuangan dan mengidentifikasi area pengeluaran yang bisa dihemat. Dengan menyusun anggaran, kamu dapat meningkatkan kesadaran finansial.

2. Kebiasaan Belanja yang Bijak

Adopsi kebiasaan belanja yang bijak dengan mencari tawaran dan diskon saat melakukan pembelian kebutuhan sehari-hari. Bedakan antara kebutuhan dengan keinginan dan prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, dan transportasi.

3. Menyiapkan Dana Darurat

Sangat penting untuk memiliki dana darurat minimal tiga hingga enam bulan pengeluaran hidup. Dana ini akan menjadi jaring pengaman finansialmu dalam menghadapi situasi tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan.

Prinsip 50/30/20 dalam Mengelola Keuangan

Prinsip 50/30/20 bisa menjadi salah satu pedoman dalam mengelola keuangan. Di dalam prinsip ini, diajarkan cara sederhana untuk membagi pendapatan setelah pajak menjadi tiga kategori utama, yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan.

1. Alokasi untuk Kebutuhan (50%)

Separuh dari pendapatanmu sebaiknya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ini termasuk biaya seperti biaya hidup sehari-hari, tagihan utilitas, transportasi dan makanan.

Dalam praktiknya, penting untuk membedakan antara kebutuhan yang absolut dan pengeluaran yang bisa dikurangi. Misalnya, mungkin kamu memerlukan mobil untuk bekerja, tetapi memilih model yang lebih ekonomis bisa menjaga biaya dalam batas yang sesuai dengan kemampuan finansial.

2. Alokasi untuk Keinginan (30%)

Sekitar 30% dari pendapatan dapat digunakan untuk keinginan, yang tidak esensial tetapi meningkatkan kualitas hidup. Ini bisa berupa makan di luar, olahraga, liburan, hobi, atau langganan digital.

Pastikan bahwa pengeluaran untuk keinginan tidak mengganggu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan atau menyisihkan tabungan. Pertimbangkan nilai jangka panjang dari pengeluaran dan sesuaikan jika kamu merasa pengeluaran untuk keinginan mulai mengganggu prioritas finansial lainnya.

3. Alokasi untuk Tabungan & Investasi (20%)

Porsi terakhir, 20%, adalah untuk tabungan dan investasi, yang mencakup dana pensiun, dana darurat, asuransi dan investasi lainnya yang akan membangun kestabilan finansial untuk jangka panjang.

Memanfaatkan rekening deposito, tahapan berjangka dan investasi di berbagai instrumen investasi seperti Reksa Dana, Obligasi dan lainnya untuk memaksimalkan tabunganmu. Juga, pertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian dari dana ini ke dalam asuransi atau produk keuangan lain yang dapat memberikan perlindungan lebih lanjut dan keamanan finansial.

Menjadi generasi sehat finansial membutuhkan komitmen dalam jangka panjang. Oleh karena itu, terus tingkatkan literasi keuangan sebagai langkah pertama menjadi generasi sehat finansial!