22 Jun 2022 | Edukatips

Pengertian Investasi, Tujuan, Jenis, dan Risiko Investasi

*Update : 1 Mar 2024

Kemajuan digitalisasi yang pesat semakin memudahkan banyak orang untuk meraih financial freedom. Salah satunya dengan melakukan investasi. Apa itu investasi?

Kebanyakan orang beranggapan bahwa investasi adalah aktivitas penanaman modal oleh perorangan dalam skala atau jumlah yang besar dengan harapan memperoleh keuntungan. Padahal, ada banyak contoh investasi yang bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan menabung, menambah soft skill dan membeli suatu produk untuk dimanfaatkan jangka panjang.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang apa itu investasi, tujuan, jenis-jenis investasi hingga risiko investasi.

Investasi adalah

Investasi adalah aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu agar nilai aset yang lebih besar dibandingkan saat awal menanamkan modal. Melalui investasi, para investor ini berharap ada kenaikan nilai pada aset sehingga menghasilkan keuntungan.

Aset investasi yang umum dikenal di antaranya adalah emas, saham, Obligasi dan Reksa Dana. Sebagian aset tersebut akan dikelola oleh badan atau pengelola yang telah mendapatkan kepercayaan dari investor, misalnya Manajer Investasi.

Keuntungan dari pengembangan nilai investasi akan dibagikan kepada investor sebagai timbal balik perjanjian antara keduanya.

Bila dilihat dari kacamata perekonomian, aset yang telah diinvestasikan tersebut bukanlah produk, barang atau jasa yang dikonsumsi sehari-hari melainkan produk, barang atau jasa yang memberikan keuntungan di masa depan.

Walaupun begitu, investor dihimbau untuk tetap berhati - hati dan bijaksana dalam investasi untuk meminimalisir kerugian. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan diversifikasi investasi, yaitu strategi untuk berinvestasi pada beberapa jenis produk sebagai antisipasi penurunan signifikan pada seluruh investasi akibat suatu kejadian yang mungkin terjadi jika investasi hanya pada satu jenis produk.

Karena investasi merupakan persiapan masa depan, sebaiknya investasi dilakukan sebelum seluruh pendapatan yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan dan keinginan sehari - hari atau yang lebih dikenal dengan pay yourself first.

Tujuan investasi

Sederhananya, tujuan investasi adalah memberikan memberikan keuntungan secara finansial untuk kebutuhan masa depan. Namun, ternyata ada banyak tujuan investasi selain itu, di antaranya:

  1. Menambah aset dan harta kekayaan,
  2. Mempersiapkan kondisi finansial yang stabil di masa depan, atau mempersiapkan dana pensiun,
  3. Membentuk dan memupuk kebiasaan gaya hidup hemat,
  4. Memiliki dana darurat,
  5. Mencapai tujuan keuangan di masa depan,
  6. Memberikan proteksi terhadap aset dari tekanan inflasi, atau menjaga nilai uang dari inflasi,

Jenis-jenis investasi

Jenis-jenis investasi diklasifikasikan berdasarkan bentuk, jangka waktu dan risiko produk investasinya. Untuk jenis investasi berdasarkan jangka waktunya, ada investasi jangka panjang, menengah panjang, menengah pendek dan jangka pendek.

Sedangkan investasi berdasarkan bentuknya ada investasi aktiva riil dan investasi aktiva finansial. Investasi aktiva riil merupakan aktivitas investasi yang dilakukan dengan aset investasi yang terlihat atau tidak terlihat seperti tanah, properti dan logam mulia.

Adapun investasi aktiva finansial adalah aktivitas investasi dengan aset investasi dalam bentuk sekuritas seperti saham, Reksa Dana, Obligasi dan deposito.

Jenis investasi yang terakhir diklasifikasikan berdasarkan produk investasinya. Ada produk atau instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko yang rendah hingga tingkat risiko yang tinggi. Berikut ini penjelasan tiap-tiap produk investasi.

1. Reksa Dana

Investasi Reksa Dana adalah jenis investasi dengan sistem menghimpun dana investasi atau dikenal dengan istilah dana bersama dari para investor untuk diinvestasikan ke dalam portofolio efek dikelola oleh manajer investasi (MI).

Jenis investasi ini sangat cocok untuk para investor pemula yang baru belajar investasi Reksa Dana hingga yang sudah berpengalaman. Reksa Dana memiliki banyak jenis sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan dan profil risiko investor, seperti: Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran & Reksa Dana Saham. Selain itu investor dimudahkan melalui sistem pengelolaan investasi yang dilakukan secara otomatis oleh MI, serta modal yang dibutuhkan juga sedikit mulai dari ratusan ribu.

Sebelum berinvestasi, ada baiknya kamu mengetahui  profil risiko untuk menentukan strategi investasi. BCA akan mempermudah kamu memahami profil risiko sampai melakukan transaksi investasi melalui aplikasi Welma, serta disiplin berinvestasi Reksa Dana dengan fitur pembelian berkala.

2. Saham

Investasi saham adalah aktivitas investasi di mana ada modal investor pada perusahaan sehingga investor juga bisa dikatakan sebagai pemilik perusahaan tersebut.

Tingginya risiko investasi dari saham yang kamu miliki maka berbanding lurus dengan return yang akan kamu dapatkan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keterampilan analisis yang tepat untuk menempatkan modal pada saham tertentu.

Idealnya investor mempelajari bagaimana cara mengelola saham, mengetahui profil risiko dan menggali cara menyusun strategi investasi yang tepat agar investasi saham secara optimal.

3. Obligasi

Investasi Obligasi merupakan investasi pada surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau negara, dengan imbal balik berbentuk kupon yang dibayarkan sesuai periode tertentu dan pokok investasi yang dibayarkan pada jatuh tempo. Jenis investasi ini telah tercatat di bursa.

Untuk memulai investasi Obligasi, kamu bisa melakukan pendaftaran nomor investor dan langsung melakukan investasi Obligasi melalui aplikasi Welma dari BCA.

BCA memiliki pilihan investasi Obligasi yakni Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam mata uang rupiah maupun valuta asing, yang dapat dibeli mulai dari Rp1 Juta.

Risiko investasi

Risiko investasi adalah kondisi di mana investasi yang dimiliki oleh para investor ini memiliki potensi kerugian sehingga besaran keuntungan atau nilai aset yang sudah diharapkan tersebut tidak sesuai dengan realita.

Oleh karena itu, di samping peningkatan nilai aset yang menggiurkan, para investor juga perlu mengetahui bahwa ada risiko yang akan menanti. Risiko investasi di antaranya:

  1. Risiko suku bunga, 
  2. Risiko likuiditas,
  3. Risiko pasar,

Karenanya, sebelum memulai investasi, para investor perlu mengetahui profil risiko investasi yang tepat dan sesuai dengan tujuan investasi. Setelah itu, tetapkan strategi investasi seperti menentukan nilai aset di masa depan.

Investasi bisa dimulai dengan nominal terjangkau dan kamu bisa memulainya bersama BCA melalui fitur Welma di myBCA, selain mudah digunakan untuk melakukan berbagai transaksi instrumen investasi Reksa Dana dan Obligasi, serta dapatkan berbagai penawaran promo investasi menarik.

Dengan begitu, seluruh aktivitas keuangan kamu akan lebih mudah dengan BCA.