- CASA & deposito mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga 16,7% YoY
- Pertumbuhan kredit sebesar 11,9% YoY didukung oleh kredit korporasi dan konsumer
Jakarta, 27 Juli 2017 – PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan semester I 2017 dengan peningkatan laba bersih sebesar 10,0% menjadi Rp 10,5 triliun dari Rp 9,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan operasional BCA, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 4,9% menjadi Rp 27,4 triliun pada semester I 2017 dari Rp 26,1 triliun pada semester I 2016.
Bapak Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, menyampaikan bahwa, “BCA menutup periode semester I 2017 dengan kinerja keuangan yang positif. Upaya BCA dalam memperkuat bisnis perbankan transaksi dan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap kondisi pasar terkini berhasil mendorong pertumbuhan dana sekaligus menghasilkan kredit yang berkualitas. Melalui penawaran suku bunga yang kompetitif pada program kredit unggulannya, BCA mencatat pertumbuhan signifikan atas outstanding kredit pemilikan rumah, sehingga mampu memperkuat posisi strategis BCA di pasar.”
Outstanding kredit tercatat Rp 433 triliun pada akhir Juni 2017, naik 11,9% YoY, didorong oleh kredit korporasi dan konsumer. Kredit korporasi tumbuh 18,7% YoY menjadi Rp 160,7 triliun sejalan dengan permintaan kredit yang lebih tinggi pada periode April – Juni 2017. Total kredit konsumer mencatat pertumbuhan sebesar 18,4% YoY menjadi Rp 124,5 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah tumbuh 21,9% YoY menjadi Rp 75,3 triliun, berkat penawaran produk dengan suku bunga yang kompetitif pada periode Februari sampai April 2017. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor meningkat 12,2% YoY mencapai Rp 38,2 triliun dan outstanding kartu kredit meningkat 18,0% YoY dan tercatat Rp 11,1 triliun pada akhir Juni 2017. Kredit komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) tumbuh 1,2% YoY menjadi Rp 148,3 triliun, sejalan dengan adanya pelunasan fasilitas modal kerja pada semester I 2017.
Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA berada pada level 1,5% di akhir Juni 2017, sedikit lebih tinggi dibandingkan 1,4% pada posisi Juni 2016, namun masih dalam batasan toleransi risiko yang dapat diterima. Cadangan kredit tercatat sebesar Rp 12,5 triliun pada akhir Juni 2017, meningkat 23,7% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 196,3%. Posisi permodalan dan likuiditas BCA tetap terjaga dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) sebesar 22,1% dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio – LFR) sebesar 74,5% per 30 Juni 2017.
Dana pihak ketiga tumbuh 16,7% YoY menjadi Rp 572,2 triliun pada akhir Juni 2017, dimana dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 74,6% terhadap total dana pihak ketiga. Dana CASA meningkat 12,0% YoY, mencapai Rp 426,9 triliun pada akhir Juni 2017. Pada portofolio CASA, dana giro meningkat 23,5% YoY menjadi Rp 148,6 triliun, sedangkan dana tabungan tumbuh 6,7% YoY menjadi Rp 278,3 triliun. Dana deposito mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi sebesar 33,0% YoY mencapai Rp 145,3 triliun pada akhir Juni 2017.
“BCA terus berupaya memperkokoh fondasi bisnis guna mendukung pertumbuhan di masa mendatang dan memanfaatkan kesempatan di seluruh lini bisnis dengan tetap menjaga prinsip manajemen risiko yang prudent. Di tengah kondisi usaha yang dinamis, BCA mengimplementasikan berbagai program dan inisiatif untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah maupun ragam kebutuhan nasabah. Kami meyakini bahwa tingkat permodalan dan likuiditas yang solid perlu tetap dijaga guna menopang pertumbuhan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan," tutur Bapak Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
Paparan Kinerja BCA Semester I-2017 – Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA) DE Setijoso (kedua kanan) dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (tengah) memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2017 bersama Komisaris BCA Tonny Kusnadi (kanan), Wakil Presiden Direktur BCA Eugene K. Galbraith (kedua kiri), dan Direktur BCA Subur Tan (kiri) di Jakarta, Kamis (27/07). Per akhir Juni 2017, BCA mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 10,0% menjadi Rp10,5 triliun dengan outstanding kredit tercatat Rp433 triliun. Upaya BCA dalam memperkuat bisnis perbankan transaksi dan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap kondisi pasar terkini berhasil mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 16,7% YoY menjadi Rp572,2 triliun per semester I 2017.
***
Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Maret 2017)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial & UKM dan konsumer. Pada akhir Maret 2017, BCA melayani hampir 16 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi setiap harinya didukung oleh 1.213 kantor cabang, 17.207 ATM dan lebih dari 400.000 mesin EDC serta transaksi melalui layanan internet banking dan mobile banking yang dapat diakses 24 jam.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Divisi Sekretariat Perusahaan – Sub Divisi Komunikasi Korporasi
Biro Hubungan Masyarakat
Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1
Menara BCA Grand Indonesia Lt. 20
Jakarta Pusat
Telepon : (021) 2358-8000
Fax : (021) 2358-8300
E-mail : humas@bca.co.id