Kembali ke Pressroom
13 Mar 2017

PT Bank Central Asia Tbk Hasil Kinerja Tahun 2016: Mengembangkan Kapabilitas, Memanfaatkan Peluang

  • Pertumbuhan dana pihak ketiga yang sehat sebesar 11,9%
  • Profitabilitas yang berkelanjutan dengan pertumbuhan laba bersih 14,4% menjadi Rp 20,6 triliun

Jakarta, 13 Maret 2017 - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan para entitas anak berhasil mencatat kinerja keuangan yang solid pada tahun 2016, menutup tahun dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,4% mencapai Rp 20,6 triliun dibandingkan Rp 18,0 triliun pada tahun 2015. Ditopang oleh tingkat beban dana (cost of funds) yang rendah, kualitas portofolio kredit, serta pertumbuhan aset produktif yang solid, pendapatan bunga bersih BCA meningkat 12,0% menjadi Rp 40,2 triliun pada tahun 2016 dari Rp 35,9 triliun pada tahun 2015. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 13,2% menjadi Rp 13,6 triliun pada akhir tahun 2016. Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 12,3% menjadi Rp 53,8 triliun pada tahun 2016.

Presiden Direktur BCA, Bapak Jahja Setiaatmadja, menyampaikan, “Kinerja BCA pada tahun 2016 dicapai melalui berbagai inisiatif dalam memanfaatkan peluang-peluang bisnis serta upaya berkelanjutan dalam mengoptimalkan efisiensi operasional, sehingga memungkinkan Bank untuk menutup tahun dengan tingkat pertumbuhan laba bersih yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Dana giro dan tabungan (CASA) terus bertumbuh didukung oleh layanan perbankan transaksi Bank yang andal. Program tax amnesty pada semester II 2016 juga berkontribusi terhadap kenaikan dana CASA. Di tengah permintaan kredit yang masih belum sepenuhnya pulih, BCA berupaya mengoptimalkan penyerapan kredit di semua segmen dan menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif kepada debitur Bank.”

Pada tahun 2016, portofolio kredit meningkat 7,3% dan tercatat sebesar Rp 416 triliun yang ditopang oleh segmen kredit korporasi dan konsumer. Pencairan kredit korporasi cukup tinggi pada kuartal terakhir tahun 2016 yang disebabkan oleh siklus peningkatan permintaan kredit pada akhir tahun. Kredit korporasi tumbuh 9,6% menjadi Rp 154,9 triliun pada akhir tahun 2016. Kredit konsumer meningkat 9,0% menjadi Rp 109,6 triliun didorong oleh produk-produk kredit konsumer yang kompetitif, terutama kredit pemilikan rumah (KPR) dan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. KPR tumbuh 7,6% menjadi Rp 64,0 triliun, sementara Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 10,1% menjadi Rp 34,8 triliun pada tahun 2016. Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit meningkat 13,7% menjadi Rp 10,8 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM tumbuh 3,8% menjadi Rp 151,9 triliun.

Berkat disiplin dalam penerapan manajemen risiko, BCA dapat menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) bruto pada level yang rendah yaitu 1,3% pada akhir tahun 2016. Meskipun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,7%, rasio tersebut berada di bawah rata-rata industri perbankan yang berada pada level 2,9%. Pada tahun 2016, BCA membentuk beban cadangan kredit bermasalah sebesar Rp 4,5 triliun sehingga posisi cadangan kredit tercatat sebesar Rp 12,5 triliun, meningkat 38,5% dibandingkan tahun 2015. Dengan demikian, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 229,4%. Posisi permodalan dan likuiditas BCA tetap terjaga dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) sebesar 21,9% dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio – LFR) sebesar 77,1% per 31 Desember 2016.

Di sisi pendanaan, keunggulan dalam penyediaan layanan transaksi yang andal, aman dan nyaman telah mendukung BCA untuk mempertahankan pertumbuhan dana pihak ketiga pada tingkat yang sehat, khususnya yang berasal dari produk giro dan tabungan (Current Account and Savings Accounts – CASA). Pada akhir tahun 2016, dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 530,1 triliun, meningkat 11,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 473,7 triliun. Dana CASA merupakan porsi utama dari dana pihak ketiga BCA yaitu sebesar 77,0% sementara dana deposito berkontribusi sebesar 23,0% terhadap total. Di dalam komposisi CASA, dana giro tumbuh 19,2% menjadi Rp 137,9 triliun dari Rp 115,7 triliun di tahun sebelumnya, dan dana tabungan naik 10,5% mencapai Rp 270,3 triliun pada akhir tahun 2016 dibandingkan Rp 244,6 triliun pada tahun 2015.

“Pada tahun 2017 prospek perekonomian Indonesia diperkirakan akan lebih baik ditopang oleh kebijakan ekonomi Pemerintah yang prudent, dampak keberlanjutan program tax amnesty, dan pembangunan infrastruktur yang terus berjalan. Investasi pada infrastruktur multi-channel perbankan transaksi dan peningkatan kapabilitas penyaluran kredit akan berlanjut, sehingga BCA mampu memaksimalkan dan meraih berbagai peluang di tahun 2017 dan prospek jangka panjang industri perbankan Indonesia yang positif,” tutur Bapak Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.

Mengembangkan Kapabilitas, Memanfaatkan Peluang

Paparan Kinerja BCA Tahun 2016 – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (tengah), Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith (kiri), Presiden Komisaris BCA DE Setijoso (kanan), beserta jajaran direksi dan komisaris lainnya memaparkan kinerja BCA yang solid di tahun 2016, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,4% mencapai Rp20,6 triliun. Ditopang oleh tingkat beban dana (cost of funds) yang rendah, kualitas portofolio kredit, serta pertumbuhan aset produktif yang solid, BCA berhasil mempertahankan pertumbuhan dana pihak ketiga pada tingkat yang sehat dan menjaga radio kredit bermasalah (NPL) pada level yang rendah pada akhir tahun 2016. 

***

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Desember 2016)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial & UKM dan konsumer. Pada akhir Desember 2016, BCA melayani lebih dari 15 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi setiap harinya didukung oleh 1.211 kantor cabang, 17.207 ATM dan lebih dari 400 ribu mesin EDC serta transaksi melalui layanan internet banking dan mobile banking yang dapat diakses 24 jam.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Divisi Sekretariat Perusahaan – Sub Divisi Komunikasi Korporasi
Biro Hubungan Masyarakat

Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1

Menara BCA Grand Indonesia Lt. 20

Jakarta Pusat

Telepon : (021) 2358-8000

Fax : (021) 2358-8300

E-mail : humas@bca.co.id

Kegiatan Terkait

Hubungi Biro Humas BCA