- Inflasi menurun kedalam level 1,84% YoY untuk bulan September (-0,12% MoM), dikarenakan kombinasi deflasi bahan pangan, lemahnya permintaan konsumen, serta tren deflasi global yang dikarenakan oversupply Tiongkok.
- Meskipun bahan pangan mengalami deflasi, tetap terdapat kekhawatiran mengenai suplai beras, dan dampaknya kepada kesejahteraan masyarakat desa ambigu dan terbatas.
- Deflasi bahan pangan seharusnya berlanjut seiring musim panen Oktober-November berlangsung, tetapi ada beberapa cara bagi inflasi untuk naik lagi seperti naiknya pajak dan potensi pulihnya harga komoditas (terutama energi). Karena itu, meskipun pemangkasan suku bunga kemungkinan besar akan berlanjut sampai awal 2025, prospek pemotongan suku bunga selanjutnya lebih tidak pasti.