- Neraca perdagangan Indonesia surplus USD 5.48 miliar pada Februari 2023, di mana impor (-4.32% YoY, -13.68% MoM) menurun lebih cepat daripada pertumbuhan ekspor (4.51% YoY, -4.15% MoM).
- Peningkatan sementara ekspor batu bara ke Tiongkok telah memperlambat penurunan ekspor Indonesia, namun terindikasi bahwa penurunan dapat terus berlanjut, terlihat dari sinyal perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Indeks Transaksi Bisnis (Intrabiz) BCA untuk ekspotir.
- Indonesia harus waspada akan kemungkinan defisit neraca transaksi berjalan akibat dari terkikisnya surplus neraca perdagangan yang dapat menghilangkan penyangga utama stabilitas Rupiah dan membuat BI tetap mempertahankan suku bunga acuan tinggi untuk waktu yang lebih lama, kecuali sampai the Fed mengubah kebijakannya.