Tanggal 28 Januari setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Data Privacy Day atau Hari Privasi Data di seluruh dunia. Peringatan ini juga sekaligus menjadi pengingat bahwa data pribadi sekecil apa pun sangat penting perannya dalam keamanan diri.
Kemajuan teknologi juga membuat seseorang perlu makin waspada dengan data. Bukan satu atau dua kali data seseorang bocor di internet atau bahkan diperjualbelikan. Kasus pencurian data ini juga bisa membawa pada pembobolan rekening bank yang menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Sejarah Peringatan Hari Privasi Data
Mengingat pentingnya data individu setiap orang, kewaspadaan diri juga perlu ditingkatkan. Peringatan Hari Privasi Data ini sudah dilakukan sejak lama. Pasalnya, setiap individu berada dalam risiko bahaya yang sama mengingat makin mudahnya sebuah data pribadi diakses orang lain.
Kewaspadaan ini sudah didasari sejak lama. Pada 28 Januari 1981, tercetuslah Perjanjian Internasional Pertama dengan penandatanganan Konvensi 108. Namun, baru pada 2006, Data Privacy Day diperingati di sejumlah negara di Eropa.
Melihat animo yang cukup bagus dari perayaan ini, Amerika Serikat juga ikut merayakan Data Privacy Day sejak 2008. Selang satu tahun, perayaan ini pun menjadi hari besar di Amerika Serikat. Pada 2014, para petinggi negara AS pada akhirnya mengumumkan 28 Januari sebagai Data Privacy Day di Amerika Serikat.
Cara Memaknai Perayaan Hari Data Privasi
Hari Data Privasi bisa lebih bermakna jika setiap orang bisa memaknainya dengan baik. Berikut langkah untuk berpartisipasi dalam perayaan Data Privacy Day:
1. Berkomitmen melindungi data pribadi
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mulai dari diri sendiri. Pastikan data pribadi yang dimiliki (seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, password, kode CVV/CVC, Appli ½ KeyBCA, dll) untuk dijaga dengan baik. Hindari memberikan data sensitif kepada orang lain dengan alasan apa pun. Lebih baik lagi jika bisa menggunakan perlindungan ganda dalam setiap data pribadi yang dimiliki.
2. Ketahui modus pencurian data
Internet sering menjadi tempat terjadinya pencurian data. Modus kejahatan yang terjadi pun bisa tidak terbatas oleh jarak. Dengan jaringan internet, modus pencurian data bisa dilakukan bahkan dari luar negeri sekalipun. Karena itu, penting untuk berhati-hati saat menggunakan akses internet, khususnya internet yang diberikan di tempat umum.
3. Sebarkan pengetahuan ke orang lain
Tidak semua orang tahu informasi terkait jaga keamanan data. Karena itu, sebarkan pengetahuan tentang keamanan data ini ke lebih banyak orang. Jadilah bagian dari gerakan sosial ‘Lindungi Data Privacy’, bersama jaga keamanan data pribadi agar semua orang terhindar dari korban penipuan-penipuan perbankan. Cara ini dapat membantu bersama-sama mencegah modus kejahatan perbankan yang mungkin terjadi.
Cara Melindungi Data Pribadi
Lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk melindungi data pribadi dari modus kejahatan:
- Gunakan fitur two factor authentication untuk akun penting
- Ubah password secara berkala dan hindari penggunaan perpaduan yang mudah ditebak
- Berhati-hati menggunakan akses internet di tempat umum
- Hindari masuk ke website yang tidak diketahui kejelasannya
- Menerapkan enkripsi data
- Hindari memberikan data sensitif, seperti tanggal lahir, nama orang tua, PIN, dan password
- Rutin membersihkan cache dan history di mesin pencarian
Jika terindikasi adanya kebocoran data, segera laporkan kepada Halo BCA di 1500888 dan pihak yang berwajib. Selain itu, lakukan blokir akun untuk mencegah terjadinya pembobolan rekening.
Jangan lupa untuk sebarkan informasi ini ke orang-orang terdekat agar dapat memberantas modus penipuan. Untuk informasi lengkap seputar modus-modus perbankan terkini, cek di www.bca.co.id/awasmodus biar kamu aman dan terhindar dari penipuan.