Penggunaan provider telepon seluler menjadi salah satu kebutuhan wajib untuk semua orang. Bukan hanya bagi kebutuhan kerja atau sekolah, tapi juga kebutuhan hiburan. Tidak heran jika layanan provider telepon seluler juga menawarkan berbagai produk dan reward. Sayangnya, hal ini juga mendorong adanya fraudster yang memanfaatkan pengguna yang lalai.
Maraknya modus penipuan juga harus membuat para pengguna dan nasabah perbankan menjadi lebih waspada. Lakukan verifikasi sebelum memberikan data pribadi atau melakukan transaksi pengiriman uang pada provider internet. Berikut ini beberapa modus penipuan mengatasnamakan provider telepon seluler melalui WhatsApp atau telepon yang perlu diwaspadai.
Modus Penipuan Provider Telepon Seluler
Dalam aksinya, umumnya pelaku menggunakan nomor luar negeri, misalnya +1xxx atau nomor yang menyerupai customer service provider telepon seluler. Nomor telepon CS provider telepon seluler yang digunakan biasanya berupa nomor cantik atau nomor dengan awalan +62 atau 021. Cara menghubunginya juga beragam seperti menelepon, mengirimkan SMS, atau chat via WhatsApp atau iMessage.
Agar meyakinkan calon korban. Pelaku akan melakukan beberapa hal janggal agar menyerupai pihak provider telepon. Biasanya, nama akun ditulis “Official Account” atau “Akun Resmi”. Pelaku juga memakai logo atau gambar logo provider telepon sebagai profile picture di aplikasi chat.
Pelaku akan berpura-pura menghubungi nasabah dan mengaku pihak petugas resmi provider telepon seluler yang digunakan untuk berlangganan. Hal ini bisa dilakukan dari nomor acak atau memang sudah mendapatkan beberapa detail informasi korban.
Biasanya, pelaku mulai mengobrol dengan akrab agar korban merasa tertarik secara emosional. Pelaku kemudian akan memberitahukan bahwa poin provider telekomunikasi yang digunakan nasabah kini bisa dicairkan ke rekening pribadi seperti berikut, “Selamat nasabah telah memenangkan sejumlah point reward yang bisa digunakan untuk membayar tagihan dan juga dapat dicairkan ke rekening BCA milik nasabah.”
Menggunakan alasan verifikasi untuk pencairan poin, korban akan diminta untuk mengirimkan data diri. Korban akan diminta untuk mengirimkan data pribadi seperti KTP, nomor rekening, kartu ATM BCA, PIN, atau OTP. Beberapa penipu mungkin juga meminta korban untuk mengisi data pribadi tersebut melalui link palsu.
Dalam beberapa kasus, pelaku tanpa sepengetahuan korban melakukan registrasi OneKlik di salah satu merchant online menggunakan nomor HP milik korban, lalu mengarahkan korban untuk aktivasi di BCA mobile miliknya. Kemudian, pelaku berhasil membobol uang korban dengan melakukan beberapa transaksi illegal.
Waspadai jangan pernah mengirimkan data-data pribadi perbankan ke pihak mana pun, bahkan pihak resmi provider telekomunikasi atau pun bank BCA. Saat data pribadi perbankan tersebut sudah diberikan pada oknum yang tidak bertanggungjawab, kemungkinan akun bank BCA milik korban akan diakses dan dibobol oleh si pelaku.
Cara Menghindari Penipuan Mengatasnamakan Provider Telepon Seluler
Jika tidak ingin menjadi korban penipuan seperti ini, coba simak baik-baik tips berikut ini.
- Jangan langsung mempercayai jika ada telepon yang mengaku dari petugas Customer Service dari provider telepon seluler. Teliti dan konfirmasi kebenarannya terlebih dahulu, tidak hanya dari logo di WhatsApp.
- Jaga selalu kerahasiaan data pribadi perbankan seperti nomor kartu ATM, PIN, CVV/CVC, kode OTP, dan lain-lain. Jika ada pihak yang mengatasnamakan customer service provider seluler atau siapapun meminta data yang dimaksud, jangan sampai jadi korban penipuan.
- Saat mengalami modus penipuan provider seluler, segera laporkan ke petugas bank. Untuk nasabah BCA, laporkan melalui nomor telepon Halo BCA di 1500888, tanpa awalan 021, +62, dll. Atau melalui aplikasi haloBCA yang bisa diunduh di AppStore dan Playstore.
- Dalam beberapa kasus, pelaku mengincar OneKlik. Kamu dapat mengurangi risiko kerugian dengan meminimalkan total limit transaksi harian OneKlik di seluruh merchant OneKlik melalui BCA mobile. Caranya dengan akses BCA mobile, buka fitur m-Admin di BCA mobile, pilih Atur OneKlik, lalu buka akun aktif, dan pilih Atur Limit (maksimal limit Rp 3 juta per hari).
- Kamu juga dapat blokir sementara atau menghapus akun aktif OneKlik kamu di BCA mobile. Caranya dengan akses BCA mobile dan buka fitur m-Admin lalu pilih fitur “Atur OneKlik”. Kemudian kamu tinggal pilih akun mana yang ingin kamu blokir sementara atau hapus.
Jika ingin mengetahui lebih lengkap mengenai modus-modus penipuan perbankan terkini, yuk cari tahu biar aman di www.bca.co.id/awasmodus
#AwasModus #CariTahuBiarAman