Yogyakarta, 19 Agustus 2022 – Indonesia memiliki ragam potensi pariwisata di berbagai daerah. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci dalam melakukan transformasi sehingga potensi pariwisata lokal yang tertidur tersebut menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Contoh nyata kebangkitan pariwisata lokal tersebut salah satunya ada di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta. Pada 2013, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meresmikan salah satu wirawisata di kawasan Gunungkidul yaitu Gua Pindul. Desa wisata tersebut akhirnya menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan BCA dan menjadi referensi dalam mengembangkan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia sebagai dari program CSR. Hingga kini, destinasi wisata Gunungkidul terus bermunculan karena diuntungkan dengan kombinasi kontur alam yang indah, baik pantai, pegunungan, perbukitan, maupun tradisi dan budaya masyarakat. BCA menjadi salah satu institusi yang berperan besar dalam kebangkitan pariwisata di Gunungkidul tersebut.
Upaya membangkitkan dari nol pariwisata lokal seperti di Gunungkidul menjadi The Next Bali tersebut terekam dalam sebuah buku, Gunungkidul, The Next Bali yang diluncurkan pada Jumat (19/08). Hadir dalam acara peluncuran buku tersebut, Komisaris Independen BCA sekaligus Penulis Buku ini Cyrillus Harinowo, EVP CSR BCA Inge Setiawati, EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra, Kepala BCA KCU Yogyakarta Anggardini Swadari, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta, Direktur Utama PDAM Gunungkidul Toto Sugiharto, dan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian.
Salah satu kontribusi BCA ini diimplementasikan dengan memberikan donasi sumur bor kepada PDAM Tirta Handayani Gunungkidul tepatnya di Desa Logandeng. Sumur bor ini akan menjadi penyuplai air bersih selama 24 jam bagi warga di Desa Logandeng. Sebelumnya, aliran air di desa ini terbilang memprihatinkan karena air hanya mengalir pada malam hari dan debit air kecil. BCA berharap melalui adanya penambahan sarana ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan warga akan air bersih.
Cyrillus mengatakan, potensi pariwisata di Indonesia yang beragam membutuhkan sentuhan perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk dapat bangkit sebagai destinasi populer. Berkaca pada kebangkitan Gunungkidul sebagai destinasi baru, pihak swasta dan pemerintah, baik lokal maupun pusat, memiliki andil yang siginifikan pada tahap pengembangan destinasi tersebut. Kontribusi pemerintah terutama terlihat dari dukungan infrastruktur, dari permasalahan transportasi darat, laut, maupun udara, akses terhadap air bersih, listrik, hingga perizinan-perizinan.
Sementara itu, pihak swasta terlibat dalam keseluruhan proses, mulai dari transformasi mindset masyarakat lokal, persiapan dan penataan lokasi, pengembangan sumber daya manusia, pembangunan spot destinasi, hingga operasional dan promosi.
“Gunungkidul adalah masterplan yang hidup, yaitu tempat pembelajaran yang komprehensif bagi siapa saja yang ingin mengembangkan destinasi pariwisata lokal, mulai dari nol hingga dikenal luas oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Warisan itu ada dalam buku ini, dan saya sangat berbangga karena BCA menjadi salah satu pelaku sejarah yang dominan di balik pariwisata Gunungkidul ini,” ujar dia.
Seperti yang diungkapkan dalam buku tersebut, Gunungkidul memiliki ragam kekayaan pariwisata yang unik. Gunungkidul memiliki 50 pantai yang setiap pantainya memiliki keunikan masing-masing, baik dari sisi kontur perbukitan, lapisan karang, hingga hamparan pasir. 50 pantai tersebut layak untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata umum, resot, pantai pribadi. Selain itu, Gunungkidul dikenal juga dengan destinasi gua-gua yang indah, termasuk 13 Taman Bumi (geopark) yang menjadi bagian dari 165 UNESCO Geopark Network.
Gua Pindul merupakan destinasi wisata pertama yang dikembangkan, menyusul destinasi-destinasi lain seperti Pantai Kesirat, Pantai Sundak, Air Terjun Sri Gethuk, Goa Jomblang, Puncak Segoro, South Shore Beach Club, HeHa Sky View, HeHa Ocean View, Obelix Hills, Drini Hills Diamond Villa, dan Hotel Radika Paradise.
Cyrillus menambahkan, Gunungkidul sangat mungkin akan terus berkembang pesat mengingat masih banyak destinasi pariwisata yang bisa dikembangkan. Perlu pendekatan yang lebih strategis untuk menjaga kesinambungan dan keberlanjutan pengembangan pariwisata tersebut, misalnya melalui penetapan Gunungkidul sebagai The Next Bali.
Inge Setiawati selaku EVP CSR BCA mengatakan, kebangkitan pariwisata di Gunungkidul dimulai dari destinasi wisata Gua Pindul. Tempat tersebut sekaligus juga menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan BCA dan menjadi referensi dalam mengembangkan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia. Desa-desa wisata sebagai desa binaan BCA merupakan implementasi dari komitmen BCA dalam mengembangkan bisnis di lingkungan komunitas, desa, maupun daerah. Hal ini dilakukan demi mendorong terciptanya pusat ekonomi baru, meningkatkan pendapatan daerah, memperluas lapangan pekerjaan, dan memberikan nilai tambah untuk ekonomi masyarakat lokal.
Inge menambahkan, pihaknya menyadari pariwisata merupakan salah satu sektor penting dan strategis dalam peningkatan devisa negara. Membangun Indonesia salah satunya adalah dengan memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata lokal menjadi destinasi kelas dunia. Desa dengan berbagai kekayaan alam, kearifan lokal, dan keragaman budayanya diyakini mampu berperan sentral dalam rangka memperkuat jati diri bangsa, membangun ketahanan pangan, konservasi lingkungan, sekaligus menancapkan fondasi kesejahtaraan dan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.
“BCA komit untuk terus mengembangkan pariwisata lokal, menjelajahi desa-desa dengan ragam potensinya untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami ingin terus menemukan dan mengembangkan the next Bali, demi kedaulatan Indonesia di usianya yang ke-77 tahun ini,” kata dia.
Launching Buku Gunungkidul The Next Bali - Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo (kedua dari kiri), Bupati Gunung Kidul Sunaryanta (tengah), EVP CSR BCA Inge Setiawati (kiri), EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra (kanan) dan salah satu penulis buku Sapto Rachmadi dalam kegiatan launching yang diadakan di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul pada Jumat (19/08). Pada 2013, BCA meresmikan salah satu wirawisata di kawasan Gunungkidul yaitu Gua Pindul. Desa wisata tersebut akhirnya menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan BCA dan menjadi referensi dalam mengembangkan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia sebagai dari program CSR.
Donasi Sumur Bor bagi PDAM Gunung Kidul - EVP CSR BCA Inge Setiawati (tengah) Bupati Gunung Kidul Sunaryanta (tengah) didampingi oleh Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo (kiri) dan Direktur Utama PDAM Gunungkidul Toto Sugiharto (kanan) menandatangani kerjasama penyerahan donasi sumur bor bagi PDAM Tirta Handayani Gunungkidul tepatnya di Desa Logandeng pada Jumat (19/08). Sumur bor ini akan menjadi penyuplai air bersih selama 24 jam bagi warga di Desa Logandeng. Sebelumnya, aliran air di desa ini terbilang memprihatinkan karena air hanya mengalir pada malam hari dan debit air kecil. BCA berharap melalui adanya penambahan sarana ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan warga akan air bersih.
***
Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 30 Juni 2022)
BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Juni 2022, BCA melayani sekitar 31 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 62 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.242 kantor cabang, 18.065 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 25.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Divisi Sekretariat & Komunikasi Perusahaan
Biro Hubungan Masyarakat
Alamat : Jl. MH Thamrin No.1, Menara BCA Lt. 20. Jakarta 10310
Telepon : (021) 2358-8000
Fax : (021) 2358-8339
E-mail : corcom_bca@bca.co.id