- Investor di pasar modal dan obligasi Indonesia kurang menunjukkan respons terhadap negosiasi perjanjian dagang Indonesia dan AS yang tersendat, mengingat pengumuman tarif impor AS terhadap barang dari Indonesia yang tidak berubah juga dibarengi oleh pengumuman penundaan implementasi tarif resiprokal.
- Permintaan barang ekspor Indonesia yang relatif inelastis dapat mencegah penurunan permintaan ekspor dari AS, meskipun eksportir barang yang lebih elastis telah menghadapi kompetisi yang lebih ketat dalam mempertahankan pangsa pasar mereka di AS.
- Berita terkini mengenai kemajuan negosiasi perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) membuka peluang bagi sektor manufaktur Indonesia, mengingat profil permintaan antara konsumen Eropa dan AS yang relatif sama.
