- Surplus dagang melebar ke USD 3.48 Myr, berkat penguatan kinerja ekspor yang didukung kenaikan volume ke pasar Asia, khususnya Tiongkok.
- Impor naik ditopang barang modal, di samping sereal dan bijih logam yang mencerminkan kebutuhan jangka pendek.
- Dengan neraca berjalan Q3 kemungkinan di sekitar -0.5% dari PDB, surplus dagang Oktober ini jadi pertanda positif untuk Q4, meski efek belanja pemerintah dan impor minyak Pertamina masih belum terlihat.
- Penguatan data perdagangan Indonesia dan negara Asia lainnya cenderung berlawanan dengan narasi di pasar belakangan ini yang didasari asumsi resesi global, pelemahan permintaan minyak, dan pembalikan arah kebijakan Fed yang cukup drastis tahun depan.