- Neraca perdagangan Indonesia turun menjadi USD 1.31 miliar pada Jul-23, akibat impor yang naik lebih kencang (14.1% MoM) dibandingkan ekspor (1.36% MoM).
- Penurunan surplus terutama disebabkan peningkatan impor minyak oleh Pertamina, sedangkan peningkatan impor nonmigas adalah sinyal baik untuk permintaan domestik dan investasi.
- Harga komoditas yang naik moderat pada Jul-23 tidak mendongkrak ekspor di tengah permintaan global yang masih lemah. Peningkatan harga lebih merupakan efek kekhawatiran geopolitik, iklim, dan juga pelemahan nilai tukar USD yang hanya sementara.
- BI kemungkinan tidak akan memotong suku bunga di tahun 2023 akibat posisi Rupiah yang masih rentan terhadap volatilitas global.