- Cadangan devisa BI relatif stabil di USD 137.7 Milyar, setelah turun dua bulan berturut-turut akibat aliran sementara (repatriasi dividen dan pembayaran ULN).
- Kenaikan yield obligasi AS akhir-akhir ini bisa jadi risiko baru bagi IDR, tapi sejauh ini keluarnya modal investor swasta di obligasi masih tertutupi inflow saham dan pembelian obligasi RI oleh bank sentral asing.
- Pertumbuhan investasi Indonesia yang masih cukup kuat bisa bertabrakan dengan keterbatasan likuiditas domestik, terutama pasca-penurunan harga komoditas.
- Isu likuiditas ini masih dapat diatasi untuk Rupiah, tapi risiko di sisi likuiditas valas lebih terlihat apalagi mengingat kemungkinan kembalinya defisit neraca berjalan.
- Regulasi DHE terbaru dari BI dapat membantu stabilitas likuiditas valas di jangka panjang, namun butuh upaya penegakan yang lebih tegas dan komprehensif.