- Neraca dagang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar $ 3.3 miliar di bulan Desember seiring dengan perlambatan ekspor dan impor akibat perlambatan pertumbuhan global dan domestik. Perlambatan permintaan global menekan volume perdagangan sementara masalah sisi persediaan menekan harga.
- Perlambatan global yang kian cepat mendorong pasar untuk meyakini Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga ataupun segera melonggarkan kebijakannya. Kedua skenario ini akan berdampak positif bagi Rupiah seiring dengan kian menariknya surat berharga RI.
- Selain kebijakan The Fed, harga makanan domestik kemungkinan akan menjadi kekhawatiran utama pemerintah seiring dengan mendekatnya masa puasa dan momen Ramadan. Sementara itu BI kemungkinan besar akan mempertahankan kebijakan moneter yang konservatif setelah lonjakan konsumsi liburan akhir tahun yang lebih besar dari perkiraan.