Beraktivitas di internet bisa membantu banyak orang dalam mencari banyak hal mulai dari berbelanja, hingga menemukan koneksi baru.
Sayangnya, aktivitas ini menjadi berbahaya saat tidak diikuti dengan safe browsing behavior dari para penggunanya.
Bukan hanya bisa terpapar informasi yang salah dan hoax, para pengguna internet pun terancam bahaya malware yang akan menyerang perangkat dan mencuri data-data penting milik korban.
Dikutip dari Hypeabis.id pada 17 Juli 2023, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat sepanjang paruh pertama 2023, ada sekitar 181,3 juta anomali trafik. Sebanyak 102,2 juta atau 56,36 persen merupakan aktivitas malware, 50 juta atau 27,61 persen aktivitas trojan, dan 11,8 juta atau 6,56 persen kebocoran informasi.
Karena itu, perlu langkah preventif dari diri sendiri agar terhindar dari aksi-aksi kejahatan di internet, khususnya bahaya peretasan oleh malware. Salah satu langkah terbaik adalah membiasakan diri agar melakukan kebiasaan browsing secara aman (save browsing behavior).
Safe Browsing Behavior di Internet
Teliti menjadi kata kunci dalam menjalankan safe browsing behavior. Berikut hal-hal yang perlu dibiasakan agar aman berselancar di internet.
1. Rutin update browser dan sistem operasi
Setiap browser tepercaya sebenarnya memiliki fitur antivirus untuk melindungi para user-nya. Fitur ini akan mencegah bug dan malware yang akan masuk ke dalam perangkat PC dan laptop yang digunakan untuk browsing internet.
Untuk selalu menjaga keamanannya, kamu perlu selalu update ke versi terbaru. Pasalnya, bug dan malware juga akan terus berevolusi melalui jaringan dan mencari cara untuk menembus antivirus yang sudah out of date.
Selain itu, update juga sistem operasi dari perangkat yang digunakan. Terlebih kamu yang cukup aktif berselancar di internet. Langkah ini juga perlu dilakukan untuk mengatasi virus yang sudah terlanjur masuk ke dalam PC dan laptop.
2. Aktifkan fitur keamanan browser
Setiap browser memiliki pengaturan fitur keamanan yang dapat diaktifkan. Fitur keamanan ini sedikit berbeda-beda pada setiap browser. Umumnya, pengaturan terbagi menjadi non-aktif, standar atau ketat.
Beberapa contoh perlindungan pada fitur keamanan browser:
- Pemblokiran akses ke situs phishing, malware atau situs berbahaya lainnya.
- Pemblokiran download file yang keamanannya kurang terpercaya.
3. Jangan mengunduh fitur tambahan browser (plugins/extensions) tidak resmi
Setiap browser memberikan extention atau plug-in yang bisa dipakai oleh para penggunanya. Extension ini bisa membantumu dalam melakukan banyak hal saat memanfaatkan browser tersebut. Sebut saja untuk men-translate setiap kata dari sebuah website secara langsung atau note untuk mencatat hal-hal yang diperlukan.
Biarpun ada sisi positif, extension ini bisa berdampak buruk jika terlalu banyak. Belum lagi extension yang dipakai didapatkan dari developer yang tidak resmi. Belakangan ini bermunculan berbagai plugins / extensions tidak resmi dan berbahaya, karena telah disisipkan malware oleh pihak tidak bertanggungjawab.
Sejumlah extension ini akan meminta akses untuk mengambil sejumlah data yang dibutuhkan termasuk juga data sensitif yang ikut terambil olehnya.
4. Biasakan memeriksa dulu website yang akan dikunjungi
Pastikan kamu hanya mengunjungi website yang tepercaya dan sudah dilengkapi dengan sistem keamanan di dalamnya. Cara untuk mengetahuinya dengan melihat bagian depan dari alamat website yang digunakan. Website yang sudah memiliki sistem keamanan baik sudah menggunakan HTTPS di bagian depannya.
Bukan hanya itu, detail dari alamat website pun perlu diperhatikan dengan seksama. Pasalnya, sudah banyak website palsu yang dibuat menyerupai website resminya. Jika masuk ke website yang salah, potensi data dicuri pun akan makin besar.
Sebagai contoh, internet banking resmi dari BCA adalah https://www.klikbca.com . Namun, banyak oknum penipu yang membuat website palsu dengan abjad dan karakter yang hampir serupa.
5. Biasakan hanya download software/aplikasi dari sumber resmi
Kebiasaan yang paling banyak dilakukan oleh kita terutama oleh para mahasiswa adalah mengunduh software gratisan.
Sayangi perangkat yang kamu gunakan dengan memanfaatkan software atau aplikasi yang asli. Software asli ini pastinya hanya didapatkan dari sumber resmi atau website resmi dari penyedianya.
Hindari mencari software dari situs abal-abal atau yang memang khusus menyediakan software bajakan. Bisa saja, software tersebut sudah disisipi dengan malware atau virus berbahaya. Jika meng-install-nya, data yang terdapat di PC atau komputer kamu pun bisa tercuri.
6. Biasakan berhati-hati saat menggunakan wifi umum
Wifi sudah jadi fasilitas biasa yang disediakan di tempat umum, seperti restoran, kafe, terminal, dan bandara. Namun, perlu berhati-hati saat akan memanfaatkan akses internet di tempat umum tersebut. Oknum kejahatan bisa ikut memanfaatkan akses internet ini untuk mengambil data pribadi dari para korbannya.
Karena itu, pilih situs/aplikasi yang akan diakses saat menggunakan internet publik. Hindari mengakses website dan aplikasi perbankan seperti internet banking, mobile banking, atau transaksi online lainnya. Sebisa mungkin hanya gunakan akses internet milik pribadi untuk transaksi perbankan tersebut.
Itu dia beberapa kebiasaan browsing yang aman untuk mencegah bahaya malware dan pencurian data di internet. Tingkatkan terus kewaspadaan dengan selalu menjaga keamanan data pribadi dari ancaman oknum pelaku kejahatan di internet.
Tambah juga wawasan modus-modus kejahatan perbankan lainnya dengan membaca update-nya di #AwasModus.