Pelestarian seni, budaya, dan tradisi Nusantara

Melestarikan seni, budaya dan tradisi Nusantara untuk membangkitkan kembali minat masyarakat dan generasi muda terhadap seni & budaya tradisional.

Berkolaborasi dengan penggiat seni wayang & para seniman lokal wayang, BCA konsisten mendukung pelestarian dan pengenalan seni wayang kepada generasi muda sejak tahun 2012

Pagelaran Wayang Hanoman: Ada Apa dengan Shinta?

Pengenalan wayang bagi generasi muda khususnya pelajar melalui pagelaran wayang yang dikemas modern dan menarik

Pagelaran Sudamala

Berkolaborasi dengan Titimangsa dan Pura Mangkunegaran Solo untuk mengadakan “Satu dalam Cita”

Wanita Penenun Timor Tengah Selatan

BCA telah mendampingi 28 perempuan penenun di TTS yang berasal dari Swapraja Amanatun, Swapraja Amanuban, dan Swapraja Mollo yang menggunakan pewarnaan alami pada hasil tenunnya

Apresiasi Kepada Penggiat Seni & Budaya Nusantara

Sejak tahun 2012, ada 18.458 penggiat seni terlibat dalam pelestarian seni wayang. Komitmen BCA dalam pelestarian seni wayang berlanjut melalui pagelaran drama “Hanoman: Ada Apa dengan Shinta” yang ditonton lebih dari 1.000 orang; serta pameran komik strip hasil karya 10 komikus muda yang telah mendapatkan pembinaan dari Komikus Marvel dan DC Comics, pada tahun 2023.

Selain seni wayang, BCA turut berpartisipasi meningkatkan kelestarian musik dan seni tradisional. Hal ini salah satunya dilakukan dengan penyelenggaraan kegiatan dialog budaya bertema “Musik Tradisional: Menolak Sunyi di Tengah Deru Modernisasi” yang dihadiri lebih dari 300 penonton pada tahun 2023.

BCA juga berkolaborasi dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) mendampingi 28 perempuan penenun di daerah Timor Tengah Selatan (TTS) yang berasal dari Swapraja Amanatun, Swapraja Amanuban, dan Swapraja Mollo, untuk memanfaatkan pewarna alami dalam pembuatan kain tenunnya. Wastra TTS memiliki keunggulan yaitu keunikan ragam hias, teknik tenun, dan ekspresi budaya khas tersendiri.