02 Nov 2023 | News & Feature

FOMC: Tidak ada waktu untuk perayaan prematur

  • The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50% yang menimbulkan spekulasi pasar mengenai berakhirnya siklus kenaikan suku bunga.
  • AS masih terus bergulat dengan inflasi, mengurangi kemungkinan the Fed untuk menurunkan suku bunga. Hal ini cenderung membuat situasi suku bunga tetap tinggi (tapi mungkin tidak lebih tinggi) untuk jangka waktu lebih lama.
  • Kenaikan kurva imbal hasil AS memicu keluarnya arus modal asing dari Indonesia dan berdampak pada Rupiah. Tekanan pada Rupiah semakin meningkat di Oktober, kemungkinan terkait dengan penerbitan obligasi pemerintah yang cukup besar di Q4.
  • Pihak berwenang di Indonesia memiliki 3 pilihan untuk menstabilkan Rupiah: menggunakan tabungan pemerintah sebagai pengganti penerbitan obligasi, memotong pengeluaran pemerintah, atau menyeimbangkan penerbitan obligasi dengan tabungan sektor swasta dengan menaikkan suku bunga BI. Opsi terakhir mungkin lebih dipilih di tengah tantangan El Nino dan pemilu mendatang.