26 Agt 2024 | News & Feature

Neraca pembayaran: Perbaikan diatas kertas

  • Posisi neraca pembayaran Indonesia pada Q2-2024 tercatat defisit sebesar USD 0,56 Bn, lebih baik dibandingkan defisit pada kuartal lalu akibat kenaikan neraca finansial menjadi surplus USD 2,67 Bn sedangkan defisit neraca berjalan melebar menjadi USD 3,02 Bn (0,9% dari PDB).
  • Defisit neraca berjalan yang semakin dalam dipengaruhi oleh efek musiman. Namun, terlepas dari hal tersebut, impor barang dan jasa sebenarnya mulai mencatat perlambatan, yang mengindikasikan pelemahan permintaan domestik maupun eksternal.
  • Lonjakan surplus neraca finansial didorong oleh penerbitan surat utang jangka pendek oleh BI demi menjaga stabilitas Rupiah pada Q2-2024. Nilai Rupiah yang relatif lebih kuat saat ini menandakan bahwa pola kenaikan neraca finansial ini mungkin tidak akan berlanjut pada beberapa kuartal mendatang.
  • Akan tetapi, antisipasi kenaikan utang luar negeri dan penerbitan SBN oleh pemerintah serta insentif lebih besar bagi sektor swasta untuk menyimpan likuiditas mereka di dalam negeri dapat membantu neraca finansial tetap berada dalam posisi surplus.